20 Orang Ditangkap Terkait Kekerasan Seksual Anak di Gorontalo
Polda Gorontalo menangkap 20 orang, enam diantaranya ditetapkan sebagai tersangka, terkait kasus kekerasan seksual terhadap anak di bawah umur yang terjadi di Gorontalo.

Kekerasan Seksual Anak di Gorontalo: 20 Orang Ditangkap
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Gorontalo berhasil menangkap 20 orang terduga pelaku kekerasan seksual terhadap seorang anak di Gorontalo. Penangkapan ini dilakukan pada Jumat, 24 Januari 2024, dengan dua lokasi kejadian perkara (TKP) berbeda yaitu di Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo. Kabid Humas Polda Gorontalo, Kombes Pol Desmont Harjendro, memberikan keterangan resmi terkait kasus ini pada Selasa, 28 Januari 2024.
Dari 20 orang yang diamankan, enam orang ditetapkan sebagai tersangka utama dan langsung ditahan. Keenam tersangka ini diduga sebagai pelaku utama pencabulan terhadap korban, seorang anak perempuan di bawah umur. Kasus ini berawal dari laporan orang tua korban yang langsung ditindaklanjuti oleh Tim Resmob Ditreskrimum Polda Gorontalo.
Dugaan kekerasan seksual ini bermula dari sebuah pesta ulang tahun di rumah korban. Setelah pesta selesai, korban diajak oleh seorang teman laki-laki ke sebuah penginapan di Kota Gorontalo. Di penginapan tersebut, menurut pengakuan tersangka utama, korban dipaksa berhubungan intim, tidak hanya oleh teman lelakinya, tetapi juga beberapa orang lainnya.
Korban mengalami tekanan dan ketakutan akibat dipaksa melakukan hubungan seksual oleh para tersangka. Polisi berhasil mengungkap keterlibatan lebih dari satu orang tersangka berkat kesigapan Tim Resmob dan keterangan dari korban dan saksi.
Sementara itu, 12 orang lainnya yang diduga turut terlibat dikembalikan kepada orang tua mereka karena masih di bawah umur. Dua orang lainnya yang masih berstatus pelajar juga dikembalikan, namun mereka diwajibkan lapor secara berkala kepada pihak berwajib.
Proses penyidikan kasus ini sedang berlangsung di Ditreskrimum Polda Gorontalo. Polisi bekerja keras untuk mengungkap seluruh fakta dan memastikan keadilan bagi korban. Kasus ini menyoroti pentingnya perlindungan anak dari kekerasan seksual dan peran penting masyarakat dalam mencegah dan melaporkan tindakan serupa.
Penanganan kasus ini melibatkan berbagai pihak, termasuk penyidik kepolisian, psikolog, dan layanan perlindungan anak. Proses pemulihan korban juga menjadi fokus utama selain pengusutan tuntas kasus ini sampai ke pengadilan.
Polda Gorontalo berkomitmen untuk terus memberantas kejahatan seksual terhadap anak dan menjamin perlindungan bagi korban. Masyarakat diimbau untuk proaktif melaporkan setiap kasus kekerasan seksual agar dapat ditangani secara cepat dan tepat.