Posko Kesehatan di Cakung Buka Layanan untuk Warga Terdampak Bau RDF Plant Rorotan
Pemprov DKI Jakarta buka posko kesehatan di Cakung untuk warga terdampak bau RDF Plant Rorotan; 14 warga sebelumnya dilaporkan sakit akibat polusi udara, kini telah dinyatakan sembuh.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Puskesmas Cakung membuka posko layanan kesehatan di Kompleks Jakarta Garden City (JGC) sejak Jumat (21/3) sebagai respon atas dampak buruk yang ditimbulkan oleh fasilitas pengolahan sampah RDF Plant Jakarta di Rorotan. Posko ini didirikan untuk membantu warga yang terdampak bau dari fasilitas tersebut. Langkah ini diambil setelah Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menginstruksikan agar Pemprov DKI menanggung biaya pengobatan warga yang sakit akibat terpapar bau dari pabrik RDF Plant Rorotan.
Pembukaan posko kesehatan ini merupakan tindak lanjut dari arahan Gubernur DKI Jakarta. Humas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Yogi Ikhwan, menyatakan bahwa DLH berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk memastikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat terdampak. Puskesmas Cakung menawarkan posko kesehatan atau layanan Puskesmas Keliling (Pusling) untuk memudahkan akses warga terhadap layanan kesehatan, termasuk penyuluhan dan edukasi kesehatan.
Meskipun awalnya RT Cluster Shinano JGC menyatakan belum membutuhkan posko, Puskesmas Cakung tetap bersiaga dan siap memberikan pelayanan kesehatan kapan pun dibutuhkan. Koordinasi terus dilakukan untuk memantau kondisi kesehatan warga sekitar. Selain itu, DLH DKI Jakarta juga telah melakukan upaya untuk mengurangi sumber bau dengan mengosongkan bunker sebanyak 800 ton dan produk RDF di gudang produksi sekitar 600 ton. Langkah lain yang dilakukan adalah pemasangan alat pemantau kualitas udara dan deodorizer di sekitar kawasan pemukiman warga.
Layanan Kesehatan dan Upaya Penanganan Pencemaran Udara
Kepala Puskesmas Kecamatan Cakung, Junaidah, melaporkan bahwa seluruh warga yang sebelumnya dilaporkan menderita ISPA telah sembuh dan kembali beraktivitas normal. Beliau juga mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang tersedia dan segera menghubungi Puskesmas jika mengalami keluhan kesehatan. Warga yang membutuhkan bantuan kesehatan dapat menghubungi Puskesmas Cakung tanpa dipungut biaya. Puskesmas juga terus memantau kondisi kesehatan warga melalui ketua RT Cluster Shinano, JGC, dan siap memberikan layanan kesehatan kapan pun dibutuhkan.
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta (DLH) telah memasang alat pemantau kualitas udara di sekitar lokasi pemukiman warga yang berjarak empat sampai lima kilometer dari lokasi RDF Plant. Hal ini dilakukan untuk memantau kualitas udara secara berkala dan memastikan efektivitas upaya penanggulangan pencemaran udara. Selain itu, DLH juga menambahkan filter udara dan deodorizer untuk mengurangi bau yang ditimbulkan oleh pabrik.
DLH DKI Jakarta juga telah melakukan pengosongan bunker dan produk RDF untuk menghilangkan sumber bau. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk mengatasi masalah pencemaran udara yang diakibatkan oleh operasional RDF Plant Rorotan. Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk terus melakukan berbagai perbaikan untuk memastikan fasilitas tersebut dapat beroperasi secara optimal dan ramah lingkungan.
Kronologi dan Jumlah Warga Terdampak
Sebanyak 14 warga sebelumnya dilaporkan mengalami sakit akibat terpapar bau dari RDF Plant Rorotan. Sebelas orang mengalami ISPA dan tiga orang mengalami infeksi mata. Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menyatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta untuk melakukan kunjungan dan memberikan bantuan kesehatan kepada warga yang terdampak. Semua warga yang sakit telah dinyatakan sembuh.
Meskipun RDF Plant Rorotan direncanakan diresmikan pada April 2025, Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk terus melakukan perbaikan dan memastikan fasilitas tersebut dapat beroperasi dengan sempurna tanpa menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan masyarakat sekitar. Kejadian ini menjadi pembelajaran penting bagi pengelolaan fasilitas pengolahan sampah di masa mendatang, dengan prioritas utama pada kesehatan dan keselamatan masyarakat.
Pemprov DKI Jakarta menekankan pentingnya kolaborasi antara berbagai instansi terkait dalam menangani permasalahan ini. Koordinasi yang baik antara DLH, Dinas Kesehatan, dan Puskesmas Cakung sangat krusial untuk memastikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat terdampak. Ke depan, diharapkan akan ada mekanisme yang lebih efektif untuk mencegah kejadian serupa dan melindungi kesehatan masyarakat.
Dengan dibukanya posko kesehatan dan berbagai upaya yang telah dilakukan, diharapkan kualitas udara di sekitar kawasan terdampak dapat membaik dan kesehatan masyarakat dapat terjaga dengan baik. Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk terus memantau situasi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan warga.