PPL Internasional di Lamongan: Cetak SDM Unggul, Raih Keunggulan Global
Program PPL internasional di Lamongan melibatkan mahasiswa Filipina, bertujuan mencetak SDM unggul dan berdaya saing global melalui kolaborasi pendidikan dan budaya.

Tujuh mahasiswa dari Southern Leyte State University (SLSU), Filipina, tengah menjalani program Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) selama satu bulan di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Program ini merupakan buah dari nota kesepahaman (MoU) antara Pemkab Lamongan dan SLSU, dan diharapkan mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul yang berdaya saing global. Wakil Bupati Lamongan, Dirham Akbar Aksara, menekankan keselarasan program ini dengan misi Pemkab Lamongan untuk membentuk SDM yang unggul, berakhlak, dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Kehadiran mahasiswa Filipina ini memberikan dampak positif, tidak hanya bagi mahasiswa itu sendiri, tetapi juga bagi siswa dan guru di Lamongan. Mereka memperoleh pengalaman akademik dan non-akademik yang berharga, termasuk penguasaan bahasa asing, public speaking, dan penguatan karakter. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Bupati Dirham Akbar Aksara, yang juga menyampaikan apresiasinya dan harapan untuk kerja sama berkelanjutan di masa depan. Ia menambahkan pentingnya kolaborasi internasional melalui riset dan pertukaran dosen untuk mendorong inovasi pendidikan di Lamongan.
Program PPL ini juga memberikan perspektif baru bagi siswa dan guru lokal. Dengan berinteraksi dengan mahasiswa asing, mereka belajar dari pengalaman dan perspektif yang berbeda, memperkaya wawasan dan meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap lingkungan global. Hal ini sejalan dengan visi Pemkab Lamongan untuk menciptakan generasi muda yang mampu bersaing di tingkat internasional. Kehadiran mahasiswa asing ini juga menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Lamongan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah.
Penguatan Kompetensi dan Budaya Lokal
Mahasiswa SLSU melaksanakan PPL di empat lembaga pendidikan di Lamongan, yaitu SDN 4 Made, SMPN 1 Lamongan, SMAN 1 Lamongan, dan MA Matholiul Anwar Karanggeneng. Mereka berasal dari berbagai program studi, seperti pendidikan sains, matematika, pendidikan olahraga, dan pendidikan dasar. Selain kegiatan akademik, mereka juga aktif belajar budaya lokal, termasuk bahasa Indonesia dan Tari Boran, salah satu kesenian khas Lamongan. Pengalaman ini memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang Indonesia dan budaya lokalnya.
Kepala Dinas Pendidikan Lamongan, Munif Syarif, menyatakan bahwa kolaborasi pendidikan internasional ini merupakan peluang strategis untuk memperkuat daya saing generasi muda Lamongan. Ia menekankan pentingnya mempersiapkan generasi muda yang mampu menjadi agen perubahan dan bersaing secara global. Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi kerja sama pendidikan internasional di daerah lain di Indonesia.
Dengan adanya program ini, diharapkan akan tercipta sinergi positif antara pendidikan lokal dan internasional. Mahasiswa Filipina mendapatkan pengalaman praktik mengajar di lingkungan yang berbeda, sementara siswa dan guru di Lamongan mendapatkan wawasan baru dan kesempatan untuk berinteraksi dengan budaya lain. Hal ini akan meningkatkan kualitas pendidikan di Lamongan dan mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan global.
Program PPL internasional ini bukan hanya sekadar program pertukaran pelajar, tetapi juga upaya strategis untuk meningkatkan kualitas SDM di Lamongan. Dengan kolaborasi yang baik antara Pemkab Lamongan dan SLSU, diharapkan program ini dapat terus berlanjut dan memberikan dampak yang lebih luas bagi pendidikan di Indonesia.
Harapan Kerja Sama Berkelanjutan
Wakil Bupati Lamongan, Dirham Akbar Aksara, berharap kerja sama ini dapat berlanjut di masa mendatang. Ia bahkan berencana untuk mengunjungi Filipina untuk menjajaki peluang kerja sama lanjutan, menunjukkan komitmen yang kuat dari Pemkab Lamongan untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui kolaborasi internasional. Kerja sama ini tidak hanya terbatas pada program PPL, tetapi juga mencakup riset dan pertukaran dosen, untuk mendorong inovasi dan pengembangan pendidikan di Lamongan.
Program PPL internasional di Lamongan ini menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi internasional dapat memberikan kontribusi positif bagi peningkatan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia. Dengan adanya program ini, diharapkan Lamongan dapat melahirkan generasi muda yang unggul, berdaya saing, dan mampu berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Melalui program ini, diharapkan akan tercipta generasi muda Lamongan yang tidak hanya memiliki kompetensi akademik yang tinggi, tetapi juga memiliki kemampuan adaptasi yang baik terhadap perubahan global dan mampu bersaing di tingkat internasional. Kolaborasi ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan visi Lamongan sebagai daerah yang maju dan berdaya saing.
Dengan demikian, program PPL internasional ini memberikan dampak yang signifikan, baik bagi mahasiswa Filipina maupun bagi masyarakat Lamongan. Ini merupakan contoh sukses kolaborasi internasional dalam bidang pendidikan yang patut diapresiasi dan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia.