Prabowo Ajak Kepala Daerah Fokus Pendidikan: Perbaiki 330.000 Sekolah Rusak
Presiden Prabowo Subianto meminta kepala daerah dari KIM Plus untuk memprioritaskan perbaikan sekolah rusak dan menghindari program tanpa manfaat jelas bagi publik, dengan fokus pada perbaikan sekitar 330.000 sekolah di Indonesia.

Bogor, Jawa Barat, 15 Februari (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan penting kepada para kepala daerah terpilih yang didukung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Fokus utama? Perbaikan infrastruktur pendidikan. Lebih tepatnya, memperbaiki gedung-gedung sekolah yang rusak atau tidak layak pakai. Arahan tegas ini disampaikan Prabowo dalam sebuah pertemuan pada hari Jumat lalu, menekankan pentingnya efisiensi anggaran negara.
Prioritaskan Pendidikan, Hindari Pemborosan
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menekankan perlunya penggunaan anggaran negara yang tepat sasaran. "Rakyat butuh bantuan. Mereka butuh pupuk. Mereka butuh benih. Sekolah-sekolah butuh perbaikan. Tidak perlu seminar lagi," tegas Prabowo. Pernyataan ini menyoroti kebutuhan mendesak masyarakat akan perbaikan infrastruktur dasar, khususnya di sektor pendidikan.
Angka yang disampaikan Prabowo cukup mengejutkan: sekitar 330.000 sekolah di Indonesia membutuhkan perhatian serius dari para kepala daerah terpilih. Ini bukan angka kecil, dan menunjukkan besarnya tantangan dalam memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia. "Lebih baik gubernur menggunakan dana untuk memperbaiki sekolah! Kita punya 330.000 sekolah (yang menunggu perbaikan)," tegas Prabowo kembali, menekankan urgensi masalah ini.
Efisiensi Anggaran: Strategi Menuju Pembangunan Efektif
Beberapa kepala daerah KIM Plus yang hadir dalam pertemuan tersebut menyatakan bahwa arahan Prabowo mengenai efisiensi anggaran sangat berharga. Lalu M. Iqbal, Gubernur terpilih Nusa Tenggara Barat, misalnya, menyatakan bahwa efisiensi merupakan strategi kunci Presiden Prabowo untuk mengoptimalkan penggunaan anggaran demi terwujudnya program pembangunan yang efektif. Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk mencapai tujuan pembangunan nasional.
KIM Plus: Koalisi Pendukung Pemerintah
Sebagai Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo mengundang para pemimpin partai KIM Plus dan seluruh kepala daerah terpilih yang didukung koalisi tersebut dalam pertemuan di kediamannya pada Jumat sore. KIM Plus sendiri merupakan koalisi partai-partai pendukung pemerintah. Koalisi ini terdiri dari 10 partai politik, termasuk Gerindra, Golkar, Partai Demokrat, dan PAN. Anggota koalisi ini beragam, termasuk partai-partai yang awalnya menentang namun kemudian menyatakan dukungan terhadap pemerintahan baru.
Menariknya, KIM Plus juga mencakup partai-partai yang mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024. Komposisi koalisi yang beragam ini menunjukkan luasnya dukungan terhadap pemerintahan saat ini dan komitmen bersama untuk menjalankan program-program pembangunan, termasuk prioritas utama pada perbaikan infrastruktur pendidikan.
Kesimpulan: Fokus pada Pembangunan Berkelanjutan
Pertemuan ini menandai komitmen kuat Presiden Prabowo Subianto terhadap perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan menekankan efisiensi anggaran dan memprioritaskan perbaikan 330.000 sekolah yang rusak, pemerintah berharap dapat meningkatkan akses dan kualitas pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia. Arahan ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata menuju pembangunan berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Langkah Prabowo ini patut diapresiasi sebagai upaya untuk memastikan dana negara digunakan secara efektif dan efisien untuk kepentingan rakyat. Fokus pada perbaikan sekolah menunjukkan komitmen pemerintah untuk membangun fondasi yang kuat bagi generasi mendatang melalui peningkatan akses dan kualitas pendidikan.