Prabowo: Evaluasi Kinerja Direksi BUMN, Tinggalkan Praktik Tidak Efisien!
Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan evaluasi menyeluruh kinerja direksi BUMN, menekankan profesionalisme dan integritas untuk kemajuan Indonesia serta pengelolaan aset Danantara yang mencapai lebih dari US$900 miliar.

Presiden Prabowo Subianto memberikan instruksi tegas kepada manajemen BUMN untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja, watak, akhlak, dan prestasi seluruh direksi. Langkah ini bertujuan memastikan seluruh perusahaan negara beroperasi secara profesional dan berintegritas tinggi. Pernyataan tersebut disampaikan Presiden seusai menghadiri Town Hall Meeting Sinergi Danantara-BUMN di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Senin sore.
Presiden Prabowo menekankan pentingnya pergantian direksi yang berkinerja buruk atau terlibat praktik-praktik tidak terpuji. "Kalau dia tidak berprestasi, kalau dia malas-malasan, kalau dia lakukan praktik-praktik yang tidak benar, menyalahgunakan wewenang, menyalahgunakan fasilitas, saya minta diganti," tegas Presiden Prabowo.
Selain itu, Presiden juga mengingatkan jajaran direksi BUMN untuk meninggalkan praktik-praktik lama yang dinilai tidak efisien dan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik. "Saya minta atas nama bangsa dan rakyat, saya minta semua direksi berbuat yang terbaik, tinggalkan praktik-praktik zaman dulu yang kurang efisien atau yang tidak benar," ujarnya.
Evaluasi Objektif dan Profesionalisme
Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya proses pemilihan direksi yang objektif dan transparan. Proses seleksi ke depan harus bebas dari pertimbangan suku, agama, ras, latar belakang, atau afiliasi politik. Yang diutamakan adalah kompetensi, profesionalisme, dan dedikasi dalam bekerja untuk kemajuan Indonesia.
Presiden menekankan bahwa direksi BUMN harus menjadi putra-putri terbaik Indonesia yang bekerja keras untuk kemajuan negara. "Ini harus anak-anak Indonesia yang bekerja sebesar-besarnya untuk Indonesia," katanya.
Instruksi ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kinerja BUMN dan memastikan pengelolaan aset negara dilakukan secara optimal dan bertanggung jawab.
Pengelolaan Aset Danantara
Peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) beberapa waktu lalu semakin menggarisbawahi pentingnya pengelolaan aset negara yang profesional dan transparan. Danantara, sebagai sovereign wealth fund Indonesia, memiliki aset lebih dari US$900 miliar.
Presiden Prabowo memproyeksikan aset Danantara dapat mencapai US$1 triliun atau setara Rp16.800 triliun lebih jika dikelola secara profesional dan transparan. Pada tahap awal, Danantara akan mengelola dana sebesar US$20 miliar untuk memperkuat ekosistem investasi nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Dengan pengelolaan yang baik, Danantara diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap pembangunan ekonomi Indonesia dan kesejahteraan rakyat.
Langkah-langkah yang diambil Presiden Prabowo Subianto ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan tata kelola BUMN dan memastikan pengelolaan aset negara yang efektif dan efisien demi kemajuan Indonesia.
Evaluasi kinerja direksi BUMN dan pengelolaan aset Danantara merupakan bagian penting dari upaya pemerintah untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.