Presiden Prabowo: Indonesia Komitmen Jaga Ketertiban Dunia
Presiden Prabowo Subianto tegaskan komitmen Indonesia dalam menjaga ketertiban dunia berdasarkan UUD 1945, di hadapan delegasi Sidang Ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC).

Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk menjaga ketertiban dunia dalam pidato di hadapan lebih dari 400 delegasi dari 38 negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan 10 negara pengamat pada Sidang Ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (14/5).
Pidato tersebut disampaikan pada acara yang digelar di Gedung DPR RI pada Rabu malam. Presiden Prabowo menekankan bahwa komitmen ini berlandaskan pada amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang secara tegas menyebutkan bahwa Indonesia turut serta dalam menjaga ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Acara ini berlangsung dari tanggal 12 hingga 15 Mei 2025 dengan tema "Good Governance and Strong Institutions as Pillars of Resilience".
Presiden Prabowo menegaskan bahwa prinsip-prinsip tersebut bukan hanya retorika belaka, melainkan menjadi pedoman moral dan dasar kebijakan utama dalam politik luar negeri Indonesia. Pernyataan ini disampaikan di tengah situasi global yang tengah diwarnai konflik, ketegangan geopolitik, dan persaingan antar kekuatan besar. Beliau menekankan pentingnya peran aktif negara-negara berpenduduk mayoritas muslim untuk menjadi kekuatan penyeimbang yang membawa pesan perdamaian dan keadilan.
Komitmen Indonesia di Kancah Internasional
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia konsisten memegang teguh prinsip perdamaian dan keadilan sosial dalam kebijakan luar negerinya. Hal ini sejalan dengan amanat konstitusi negara. Beliau juga menekankan pentingnya kerja sama internasional untuk mengatasi berbagai tantangan global, termasuk konflik dan ketegangan geopolitik.
Presiden Prabowo juga mengapresiasi peran PUIC sebagai jembatan diplomasi parlemen negara-negara Islam. Menurutnya, PUIC telah berperan penting dalam memperkuat solidaritas, menyuarakan keadilan, dan menawarkan solusi bagi permasalahan global yang kompleks. "Sejak dibentuk pada tahun 1999, perkumpulan parlemen negara-negara Islam bertekad menjadi jembatan diplomasi parlementer yang memperkuat solidaritas, menyuarakan keadilan, dan menghadirkan solusi-solusi bagi masalah-masalah yang pelik dalam kehidupan global," ujar Presiden Prabowo.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo berharap agar PUIC terus berperan aktif dalam mendorong dialog dan kerja sama antar negara, khususnya dalam menghadapi berbagai tantangan global. Indonesia, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, siap berkontribusi aktif dalam upaya tersebut.
Konferensi Ke-19 PUIC ini dihadiri oleh lebih dari 400 delegasi dari negara-negara anggota OKI dan negara pengamat. Kehadiran delegasi dari berbagai negara ini menunjukkan pentingnya isu-isu yang dibahas dalam konferensi tersebut, serta komitmen bersama untuk menjaga perdamaian dan stabilitas dunia.
Peran Penting Negara Berpenduduk Mayoritas Muslim
Presiden Prabowo menekankan peran penting negara-negara berpenduduk mayoritas muslim dalam menjaga perdamaian dan stabilitas dunia. Dalam konteks dunia yang penuh dengan konflik dan ketegangan, negara-negara tersebut diharapkan dapat menjadi kekuatan penyeimbang yang membawa pesan perdamaian dan keadilan.
Beliau juga mengajak negara-negara anggota OKI untuk meningkatkan kerja sama dalam berbagai bidang, termasuk ekonomi, sosial, dan budaya. Kerja sama yang kuat antar negara anggota OKI dinilai penting untuk menghadapi berbagai tantangan global dan memperkuat posisi negara-negara tersebut di dunia internasional.
Presiden Prabowo berharap agar konferensi ini dapat menghasilkan kesepakatan-kesepakatan yang konkret dan bermanfaat bagi seluruh negara anggota OKI. Indonesia, sebagai salah satu negara anggota OKI, berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam upaya menjaga perdamaian dan stabilitas dunia.
Dengan komitmen yang kuat terhadap perdamaian dan keadilan, Indonesia siap memainkan peran yang lebih besar dalam menjaga ketertiban dunia. Hal ini sejalan dengan prinsip-prinsip yang tercantum dalam UUD 1945 dan komitmen Indonesia dalam kerja sama internasional.
Sebagai penutup, peran aktif Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia, khususnya melalui diplomasi dan kerja sama internasional, akan terus dijalankan. Komitmen ini merupakan cerminan dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi perdamaian dan keadilan.