Prabowo: PUIC, Jembatan Diplomasi Antar Negara Muslim Hadapi Tantangan Global
Presiden Prabowo Subianto tekankan pentingnya PUIC sebagai forum untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, terutama di tengah polarisasi dunia.

Presiden Prabowo Subianto menegaskan peran penting Persatuan Parlemen Negara-negara Anggota OKI (PUIC) dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks. Pernyataan ini disampaikan pada Konferensi PUIC ke-19 di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (15/5), yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden. Konferensi tersebut dihadiri oleh perwakilan dari berbagai negara anggota OKI, membahas tata kelola pemerintahan yang baik dan kelembagaan yang kuat sebagai pilar ketahanan.
Di tengah meningkatnya polarisasi global, Prabowo menekankan relevansi PUIC yang semakin meningkat. Beliau menjelaskan bahwa persatuan negara-negara Muslim ini lahir dari kesadaran bersama akan kebutuhan forum persatuan antar parlemen untuk menghadapi tantangan global dan membela kepentingan umat Islam di seluruh dunia. "Persatuan ini lahir dari kesadaran bersama bahwa dunia Muslim membutuhkan forum untuk kebersamaan antar parlemen dalam menghadapi tantangan global dan untuk membela kepentingan umat Islam di mana pun," ungkap Prabowo.
Prabowo berharap PUIC dapat menjadi jembatan diplomasi parlemen yang memperkuat solidaritas antar negara Muslim, mendorong keadilan, dan menawarkan solusi atas permasalahan kompleks di tingkat global. Beliau juga menyampaikan kebanggaannya atas kepercayaan yang diberikan kepada Indonesia untuk menjadi tuan rumah Sidang PUIC ke-19. "Hari ini, saya berbicara dengan perwakilan seperempat populasi dunia. Anda semua adalah perwakilan dari seluruh umat Islam dari negara-negara Muslim di dunia," ujarnya.
PUIC: Solidaritas dan Solusi untuk Dunia yang Lebih Baik
Menurut Presiden Prabowo, kolaborasi antar parlemen negara-negara Muslim merupakan alat strategis untuk mendorong tatanan dunia yang lebih adil dan damai. Hal ini sejalan dengan tema konferensi, yaitu "Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Lembaga yang Kuat sebagai Pilar Ketahanan." Tema ini sangat relevan dengan tantangan global saat ini yang memerlukan kerjasama internasional yang kuat.
Konferensi PUIC ke-19 yang diselenggarakan di Indonesia ini bertepatan dengan peringatan 25 tahun PUIC. Acara yang berlangsung dari tanggal 12 hingga 15 Mei ini diperkirakan dihadiri oleh 450 delegasi dari parlemen negara-negara anggota OKI dan negara pengamat. Kehadiran delegasi dari berbagai negara ini menunjukkan komitmen bersama untuk memperkuat kerja sama dan solidaritas antar negara Muslim.
Partisipasi Indonesia sebagai tuan rumah juga menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperkuat kerja sama internasional dan perannya dalam organisasi internasional. Indonesia, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, memiliki peran strategis dalam mendorong perdamaian dan keadilan global.
Kerja Sama Antar Parlemen: Kunci Menghadapi Tantangan Global
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya kerja sama antar parlemen negara-negara Muslim sebagai kunci untuk menghadapi berbagai tantangan global. Tantangan tersebut meliputi isu-isu ekonomi, politik, sosial, dan keamanan. Dengan bersatu, negara-negara Muslim dapat lebih efektif dalam menyuarakan kepentingan bersama dan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi.
Kolaborasi ini juga penting untuk memperkuat posisi tawar negara-negara Muslim dalam forum internasional. Dengan bersatu, suara negara-negara Muslim akan lebih didengar dan dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan global. Hal ini akan berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan dan kemajuan umat Islam di seluruh dunia.
Konferensi PUIC ke-19 ini diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan dan komitmen bersama untuk memperkuat kerja sama antar parlemen negara-negara Muslim. Kesepakatan tersebut akan menjadi landasan bagi upaya bersama dalam menghadapi tantangan global dan membangun dunia yang lebih adil dan damai.
Sebagai penutup, penyelenggaraan Konferensi PUIC ke-19 di Indonesia menjadi bukti komitmen Indonesia dalam memperkuat kerja sama internasional dan perannya dalam organisasi internasional. Harapannya, konferensi ini akan menghasilkan solusi konkret untuk menghadapi tantangan global dan memperkuat solidaritas antar negara-negara Muslim.