Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan
Investasi Rp10 Triliun di Lapangan Minyak Forel dan Terubuk: Langkah Menuju Kemandirian Energi Nasional
Investasi Rp10 Triliun di Lapangan Minyak Forel dan Terubuk: Langkah Menuju Kemandirian Energi Nasional

Pemerintah Indonesia mengapresiasi investasi Medco E&P Natuna Energy senilai hampir Rp10 triliun di lapangan minyak Forel dan Terubuk, Natuna, yang diharapkan memperkuat ketahanan energi nasional.

Lapangan Minyak Forel dan Terubuk di Natuna Resmi Dibuka, Dorong Kemandirian Energi Indonesia
Lapangan Minyak Forel dan Terubuk di Natuna Resmi Dibuka, Dorong Kemandirian Energi Indonesia

Presiden Prabowo Subianto meresmikan Lapangan Minyak Forel dan Terubuk di Natuna, ditargetkan mampu meningkatkan produksi minyak nasional dan memperkuat perekonomian Indonesia.

Investasi Rp10 Triliun! Lapangan Minyak Forel dan Terubuk di Natuna Resmi Berproduksi
Investasi Rp10 Triliun! Lapangan Minyak Forel dan Terubuk di Natuna Resmi Berproduksi

Presiden Jokowi meresmikan produksi perdana lapangan minyak Forel dan Terubuk di Natuna, dengan investasi hampir Rp10 triliun oleh Medco E&P Natuna Energy, diharapkan mampu memperkuat ketahanan energi nasional.

Prabowo: Proyek Migas Natuna Bukti Kehebatan Teknologi Anak Bangsa
Prabowo: Proyek Migas Natuna Bukti Kehebatan Teknologi Anak Bangsa

Presiden Prabowo Subianto menyatakan proyek migas Natuna bukti nyata kemampuan anak bangsa dalam teknologi energi, menghasilkan 20 ribu barel minyak dan 60 MMSCFD gas per hari.

Lapangan Minyak Forel dan Terubuk di Natuna: Tonggak Swasembada Energi Indonesia
Lapangan Minyak Forel dan Terubuk di Natuna: Tonggak Swasembada Energi Indonesia

Presiden Prabowo Subianto meresmikan produksi perdana lapangan minyak Forel dan Terubuk di Natuna, ditandai sebagai langkah krusial menuju swasembada energi dan ketahanan ekonomi Indonesia.

Kadin Dukung Penuh Target Produksi Minyak 1 Juta Barel Per Hari
Kadin Dukung Penuh Target Produksi Minyak 1 Juta Barel Per Hari

Kadin Indonesia mendukung penuh target Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan produksi minyak hingga 1 juta barel per hari pada 2028-2029 guna mencapai kemandirian energi nasional dan mengurangi ketergantungan impor.