Presiden Prabowo: Tanpa Petani, Tak Ada NKRI
Presiden Prabowo Subianto menekankan peran krusial petani sebagai penjaga kedaulatan pangan dan fondasi NKRI dalam acara panen raya serentak di Majalengka, Jawa Barat.

Presiden Prabowo Subianto, dalam kunjungannya ke acara panen raya padi serentak di Majalengka, Jawa Barat pada Senin, 7 April, menyampaikan pidato penting yang menekankan peran vital petani bagi kedaulatan negara. Acara yang diikuti secara daring oleh Sekretariat Presiden di Jakarta ini dihadiri ribuan petani dan tamu undangan. Pidato tersebut disampaikan sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras para petani Indonesia yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan nasional.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo secara tegas menyatakan, "Para petani adalah produsen pangan. Tanpa pangan, tidak ada negara. Tanpa pangan, tidak ada NKRI." Pernyataan ini menggarisbawahi betapa pentingnya kontribusi petani dalam menjaga keberlangsungan hidup bangsa dan negara. Presiden juga menyampaikan penghargaan yang mendalam kepada para petani atas dedikasi dan kerja keras mereka dalam menyediakan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Selain itu, Presiden Prabowo juga mengkritisi sebagian elit yang dianggapnya belum sepenuhnya memahami arti penting peran petani. Ia menekankan bahwa keberhasilan pembangunan tidak hanya bergantung pada kecerdasan intelektual semata, tetapi juga pada akal sehat dan kecintaan yang tulus kepada rakyat. "Kita butuh orang pintar, tapi yang lebih penting adalah mereka yang punya akal sehat dan benar-benar cinta rakyat. Kadang orang terlalu pintar malah nggak jadi apa-apa," ujarnya disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.
Apresiasi atas Kinerja Petani dan Gerakan Menuju Kemandirian Pangan
Presiden Prabowo memberikan apresiasi khusus kepada beberapa daerah, seperti Jawa Timur dan Ngawi, yang berhasil meningkatkan produktivitas padi dengan penggunaan pupuk yang lebih efisien. Keberhasilan ini dianggap sebagai langkah awal menuju pertanian yang berkelanjutan dan mandiri. Presiden menekankan pentingnya inovasi dan berbagi pengalaman antar daerah untuk mencapai kemandirian pangan.
"Kita akan uji coba, cari teknik dari mana saja, dan berbagi pengalaman antardaerah. Tujuannya satu, kita bisa buat pupuk sendiri di kampung kita sendiri," tegas Presiden Prabowo. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendukung pengembangan teknologi pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan guna meningkatkan produktivitas dan mengurangi ketergantungan pada pupuk impor.
Lebih lanjut, Presiden juga menekankan pentingnya inovasi dan kolaborasi dalam pengembangan pertanian. Pemerintah akan terus mendukung para petani dengan menyediakan teknologi dan pelatihan yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi pertanian.
Program-program pemerintah akan difokuskan pada peningkatan akses petani terhadap teknologi modern, pelatihan, dan pendanaan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Semangat Patriotisme Petani sebagai Fondasi NKRI
Sebagai mantan prajurit, Presiden Prabowo mengenang masa lalu ketika rakyat kecil, termasuk para petani, tetap memberikan dukungan kepada tentara di medan operasi meskipun hidup dalam kesulitan. Ia melihat semangat patriotisme rakyat, khususnya para petani, sebagai fondasi utama dalam menjaga keutuhan negara.
Pengalaman tersebut semakin memperkuat keyakinan Presiden Prabowo akan pentingnya peran petani dalam menjaga kedaulatan negara. Dukungan dan semangat patriotisme petani merupakan modal berharga dalam membangun Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.
Presiden Prabowo menutup pidatonya dengan ungkapan rasa bahagia dan optimisme. "Hari ini saya bahagia. Ini baru awalan yang bagus. Kita harus capai lebih baik lagi," kata Presiden disambut tepuk tangan meriah dari para petani. Pernyataan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus mendukung dan memberdayakan para petani Indonesia.
Dengan demikian, pidato Presiden Prabowo Subianto pada acara panen raya tersebut tidak hanya menjadi bentuk apresiasi atas kerja keras para petani, tetapi juga menjadi penegasan akan pentingnya peran mereka dalam menjaga kedaulatan pangan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.