Press dan Netizen: Kolaborasi Pengawasan Isu Publik di Era Digital
Legislator Muhammad Khozin menekankan pentingnya kolaborasi antara pers dan netizen dalam mengawasi isu publik di era digital, di mana pers berperan memastikan akurasi informasi dan netizen berperan dalam penyebaran informasi.
![Press dan Netizen: Kolaborasi Pengawasan Isu Publik di Era Digital](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/09/150041.171-press-dan-netizen-kolaborasi-pengawasan-isu-publik-di-era-digital-1.jpg)
Jakarta, 9 Februari 2024 - Anggota legislatif, Muhammad Khozin, dalam rangka Hari Pers Nasional yang diperingati setiap tanggal 9 Februari, menyoroti kolaborasi efektif antara pers dan netizen dalam mengawasi isu-isu publik di era digital. Kolaborasi ini dinilai sangat krusial dalam memperkuat demokrasi Indonesia.
Pers dan Netizen: Sinergi dalam Pengawasan
Khozin, yang juga mantan jurnalis, menjelaskan bahwa maraknya peristiwa viral di ruang publik mendorong pers untuk merespon dengan tetap berpegang teguh pada prinsip-prinsip jurnalistik. "Pers menjalankan prinsip-prinsip jurnalistik dengan memverifikasi, memvalidasi, dan memastikan akurasi informasi yang beredar melalui prinsip 'cover both sides'," tegasnya. Hal ini penting untuk mencegah penyebaran informasi yang salah atau menyesatkan.
Di tengah derasnya informasi di media sosial dan platform digital, peran pers dalam menyaring dan memastikan informasi yang beredar dapat dipertanggungjawabkan menjadi sangat vital. Khozin menekankan bahwa peran pers dalam memberikan informasi akurat kepada publik tetap tak tergantikan. "Peran pers dalam hal ini tidak bisa diremehkan," ujarnya.
Adaptasi Pers Indonesia di Era Digital
Khozin mencatat bahwa pers Indonesia telah berhasil beradaptasi dengan pesatnya perkembangan digital di Tanah Air. Adaptasi ini memungkinkan pers untuk tetap berkembang dan berperan aktif di era digital. Namun, ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi pers dalam menciptakan lingkungan bisnis yang mendukung di tengah pesatnya perkembangan media sosial.
"Pers Indonesia telah berhasil merangkul platform digital. Tantangannya terletak pada bagaimana menciptakan lingkungan bisnis yang sesuai untuk pers di tengah perkembangan pesat media sosial," katanya. Ini menuntut inovasi dan strategi baru dalam pengelolaan media.
Pentingnya Pengembangan dan Inovasi
Oleh karena itu, Khozin mendorong pers Indonesia untuk terus berkembang dan berinovasi, baik dalam menjalankan perannya sebagai pilar demokrasi maupun dalam mengembangkan bisnis media. Ia berharap pers Indonesia dapat semakin maju dan adaptif terhadap perkembangan digital yang semakin masif.
"Semoga pers di Indonesia semakin maju dan adaptif terhadap perkembangan digital yang semakin masif," harapnya. Perkembangan teknologi informasi menuntut pers untuk terus beradaptasi dan berinovasi agar tetap relevan dan dipercaya publik.
Kesimpulan
Kolaborasi antara pers dan netizen dalam mengawasi isu publik merupakan kunci dalam menjaga demokrasi dan memastikan informasi yang akurat sampai kepada masyarakat. Pers berperan sebagai filter informasi, memastikan akurasi dan keseimbangan berita, sementara netizen berperan sebagai mata dan telinga masyarakat dalam melaporkan berbagai kejadian. Ke depannya, sinergi ini perlu terus ditingkatkan dan didukung dengan lingkungan bisnis yang kondusif bagi perkembangan pers Indonesia.