Peran Strategis Pers dalam Membangun Demokrasi Sehat di Indonesia
Anggota DPD RI, Darmansyah Husein, menekankan peran krusial pers dalam membangun demokrasi Indonesia yang sehat, mendorong transparansi, dan mencegah praktik transaksional dalam berdemokrasi.
Tanjungpandan, 10 Februari 2025 - Anggota DPD RI, Darmansyah Husein, baru-baru ini menyoroti peran penting pers dalam membangun demokrasi Indonesia yang sehat dan berkelanjutan. Pernyataan ini disampaikannya dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Tanjungpandan. Beliau menegaskan bahwa peran pers jauh melampaui sekadar meliput berita; pers juga berperan mencerdaskan dan memberdayakan masyarakat.
Peran Pers sebagai Pilar Demokrasi
Menurut Darmansyah, wartawan tidak hanya mencatat dan menyebarkan informasi, tetapi juga memiliki tanggung jawab untuk mencerahkan publik agar mampu menerima dan memproses informasi dengan kritis. Hal ini sangat krusial dalam konteks demokrasi yang dinamis dan rentan terhadap informasi yang menyesatkan. Ia menekankan pentingnya peran pers dalam memastikan demokrasi berjalan substantif, bukan sekadar prosedural atau transaksional.
Lebih lanjut, Darmansyah menjelaskan bahwa pers merupakan pilar demokrasi yang setara dengan lembaga negara lainnya seperti DPD dan DPR. Ketiga elemen ini memiliki peran yang saling melengkapi dalam membangun sistem demokrasi yang kokoh dan sehat. Oleh karena itu, kerja jurnalistik bukan sekadar pekerjaan biasa, melainkan sebuah ladang perjuangan yang mulia demi tegaknya demokrasi.
Menyehatkan Demokrasi melalui Jurnalisme yang Bertanggung Jawab
Darmansyah mengajak seluruh insan pers untuk menjadi motivator dalam menyehatkan demokrasi Indonesia. Ia menekankan pentingnya komitmen terhadap kode etik jurnalistik. Praktik jurnalisme yang bertanggung jawab, akurat, dan berimbang sangat diperlukan untuk mencegah penyebaran informasi yang salah dan melindungi masyarakat dari manipulasi informasi.
Beliau juga mengingatkan masyarakat untuk tidak menganggap remeh profesi wartawan. Profesi ini memiliki kode etik yang harus dipatuhi, dan pelanggaran terhadap kode etik dapat berdampak serius bagi kredibilitas pers dan kepercayaan publik. Oleh karena itu, penting bagi wartawan untuk selalu bekerja sesuai aturan dan fungsi yang diembannya.
Tantangan dan Harapan untuk Pers Indonesia
Dalam konteks perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat, pers Indonesia menghadapi tantangan baru. Penyebaran informasi yang cepat dan mudah melalui media sosial, misalnya, menuntut pers untuk semakin adaptif dan responsif. Pers harus mampu menyaring informasi dan menyajikannya secara akurat dan bertanggung jawab, sehingga masyarakat dapat mengakses informasi yang valid dan terpercaya.
Harapannya, pers Indonesia dapat terus berperan sebagai pengawas dan kontrol sosial yang efektif. Dengan menjunjung tinggi kode etik jurnalistik dan mengedepankan profesionalisme, pers dapat berkontribusi signifikan dalam membangun demokrasi Indonesia yang lebih sehat, transparan, dan akuntabel. Peran pers dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan memperkuat pilar-pilar demokrasi sangatlah penting dan tak tergantikan.
Kesimpulan
Pernyataan Darmansyah Husein menegaskan kembali pentingnya peran pers dalam membangun demokrasi yang sehat di Indonesia. Komitmen terhadap kode etik, akurasi informasi, dan tanggung jawab sosial merupakan kunci bagi pers dalam menjalankan perannya sebagai pilar demokrasi dan pencerah masyarakat. Dengan demikian, pers dapat berkontribusi signifikan dalam mewujudkan cita-cita demokrasi yang bermartabat dan berkelanjutan di Indonesia.
“Wartawan memiliki tugas untuk mencerahkan masyarakat agar cerdas menerima setiap informasi,” ujar Darmansyah, menekankan pentingnya literasi media bagi masyarakat Indonesia.