Lestari Moerdijat: Pers Berintegritas, Kunci Kemandirian Bangsa
Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat menekankan pentingnya peran pers berintegritas dalam meningkatkan literasi masyarakat dan mewujudkan kemandirian bangsa, terutama di tengah tantangan era digital.
![Lestari Moerdijat: Pers Berintegritas, Kunci Kemandirian Bangsa](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/09/170042.874-lestari-moerdijat-pers-berintegritas-kunci-kemandirian-bangsa-1.jpg)
Hari Pers Nasional (HPN) 2025 menjadi momentum penting bagi insan pers Indonesia. Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, mengajak seluruh insan pers untuk meningkatkan peran mereka demi mewujudkan kemandirian bangsa. Pernyataan tersebut disampaikan beliau di Jakarta, Minggu lalu.
Pentingnya Peran Pers dalam Meningkatkan Literasi
Menurut Lestari, literasi masyarakat yang tinggi merupakan kunci utama dalam pembangunan bangsa. Rendahnya literasi, menurutnya, dapat memicu berbagai permasalahan, mulai dari kemiskinan hingga perpecahan sosial. Oleh karena itu, peningkatan literasi menjadi sangat krusial.
Beliau menambahkan, insan pers memiliki peran strategis dalam mengatasi rendahnya literasi masyarakat. Kemampuan pers dalam menjalankan fungsi kontrol, pendidikan, dan penyedia informasi sangat dibutuhkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Dengan demikian, pers berintegritas menjadi pilar penting dalam membangun bangsa yang mandiri.
Kolaborasi untuk Kemandirian Bangsa
Lestari juga menekankan pentingnya kolaborasi antara insan pers dan para pemangku kepentingan. Kerja sama yang baik di antara berbagai pihak dinilai sangat penting untuk menciptakan kehidupan berbangsa yang sehat dan berkelanjutan. Hal ini, menurutnya, akan memperkuat fondasi kemandirian bangsa dalam menghadapi tantangan masa depan.
Anggota Komisi X DPR RI ini berharap agar insan pers dapat terus meningkatkan profesionalitas dan integritasnya. Dengan begitu, peran pers dalam pembangunan nasional akan semakin optimal dan efektif. Kolaborasi yang erat antara berbagai pihak akan menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan cita-cita kemandirian bangsa.
Tantangan Jurnalisme di Era Digital
Perayaan HPN di Riau mengangkat tema 'Preservasi Jurnalisme sebagai Pilar Demokrasi Digital'. Sarasehan Nasional Media Massa yang diselenggarakan dalam rangka HPN tersebut membahas tantangan dan peluang jurnalisme di era digital yang serba cepat ini. Diskusi tersebut menyoroti pentingnya informasi berkualitas di tengah maraknya informasi di media sosial.
Para tokoh jurnalis yang hadir dalam sarasehan tersebut sepakat bahwa media konvensional masih sangat relevan. Media konvensional dinilai mampu mendistribusikan informasi yang berkualitas dan terpercaya, sehingga dapat menjadi penyeimbang informasi yang beredar di media sosial. Hal ini penting untuk menjaga kualitas informasi dan mencegah penyebaran misinformasi.
Menjaga Integritas di Tengah Disrupsi Digital
Di era digital saat ini, tantangan bagi insan pers semakin kompleks. Maraknya informasi di media sosial, termasuk informasi yang tidak akurat atau hoax, menuntut insan pers untuk senantiasa menjaga integritas dan profesionalitas. Pers yang berintegritas menjadi benteng pertahanan terhadap penyebaran informasi yang menyesatkan.
Oleh karena itu, penting bagi insan pers untuk terus meningkatkan kemampuan dan kompetensinya. Penguasaan teknologi informasi dan komunikasi yang baik sangat penting untuk menghadapi tantangan jurnalisme di era digital. Selain itu, etika jurnalistik yang kuat juga mutlak diperlukan untuk menjaga kredibilitas dan kepercayaan publik.
Kesimpulan
Pers yang berintegritas merupakan kunci utama dalam mewujudkan kemandirian bangsa. Dengan meningkatkan literasi masyarakat dan menjaga kualitas informasi, pers dapat berperan aktif dalam pembangunan nasional. Kolaborasi antara insan pers dan para pemangku kepentingan menjadi sangat penting untuk menghadapi tantangan di era digital dan mewujudkan cita-cita kemandirian bangsa Indonesia.