Produksi Batu Bara Sumsel 2024 Capai 101,11 Juta Ton
Produksi batu bara Sumatera Selatan di tahun 2024 mencapai 101,11 juta ton, sedikit di bawah capaian tahun 2023, dengan sebagian besar diekspor ke berbagai negara Asia dan lainnya.
Sumatera Selatan menorehkan prestasi produksi batu bara sepanjang tahun 2024. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sumatera Selatan mencatat angka produksi mencapai 101,11 juta ton. Angka ini dilaporkan pada 18 Januari 2025 di Palembang.
Dibandingkan tahun sebelumnya, produksi batu bara Sumsel mengalami sedikit penurunan. Pada tahun 2023, produksi mencapai 105,85 juta ton. Penurunan produksi di tahun 2024 diperkirakan karena belum seluruh perusahaan pelaporan data produksi bulan Desember. Meskipun demikian, Kepala Bidang Teknik dan Penerimaan Minerba Dinas ESDM Sumsel, Armaya Sentanu Pasek, memperkirakan angka produksi 2024 tidak akan berbeda jauh dari capaian tahun 2023.
Capaian produksi batu bara Sumsel di tahun 2024 dan 2023 terbilang signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2022. Pada tahun 2022, produksi hanya mencapai 90,12 juta ton. Artinya, angka produksi batu bara di Sumsel selama dua tahun terakhir telah melampaui angka 100 juta ton untuk pertama kalinya.
Batu bara Sumsel tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga diekspor ke berbagai negara. Data sementara hingga November 2024 menunjukkan bahwa sekitar 53 persen dari total produksi diekspor. Perhitungan ekspor dan domestik masih terus dilakukan oleh pihak terkait.
Negara-negara tujuan ekspor batu bara Sumsel cukup beragam. Beberapa negara tujuan ekspor utama meliputi China, Kamboja, India, Malaysia, Korea Selatan, Filipina, Vietnam, Thailand, Taiwan, Australia, Bangladesh, dan Jepang.
Meskipun terdapat sedikit penurunan produksi pada tahun 2024, capaian produksi batu bara di Sumatera Selatan tetap menunjukkan kinerja yang positif dan menjadi kontributor penting bagi perekonomian daerah. Data lengkap dan final terkait produksi batu bara 2024, termasuk rincian ekspor dan konsumsi domestik, masih dalam proses penyelesaian dan akan segera diumumkan.
Ke depan, perlu adanya strategi berkelanjutan untuk menjaga produksi sekaligus memperhatikan aspek lingkungan dan keberlanjutan industri pertambangan batu bara di Sumatera Selatan. Hal ini penting untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab.