Program Makan Bergizi Gratis di Pekalongan Tuai Respons Positif Orang Tua Siswa
Pemerintah Kota Pekalongan melaporkan respons positif dari orang tua siswa terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di PAUD, meskipun masih ada tantangan dalam mengubah kebiasaan makan anak.

Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, melaporkan penerimaan positif dari orang tua siswa terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang bertujuan meningkatkan kesehatan dan kecerdasan anak. Program yang baru diterapkan di TK Sudirman 1 Pekalongan ini memberikan makan bergizi kepada siswa setiap hari Senin hingga Jumat pukul 09.00 WIB. Inisiatif ini diharapkan dapat menanamkan kebiasaan konsumsi makanan sehat sejak usia dini.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Zaenul Hakim, menjelaskan bahwa MBG memberikan manfaat signifikan bagi perkembangan anak. "Melalui program ini, anak-anak akan lebih sehat, lebih cerdas, dan bisa lebih memahami makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh mereka," ujarnya. Program ini juga memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk makan bersama di sekolah, menciptakan lingkungan yang mendukung kebiasaan makan sehat.
Meskipun mendapat sambutan baik, Zaenul Hakim mengakui adanya tantangan dalam implementasi program. Hal ini terutama terkait kebiasaan anak-anak yang sudah terbiasa mengonsumsi makanan manis dan jajanan tidak sehat. "Diketahui masih ada anak-anak yang sudah terbiasa dengan makanan manis dan jajanan tidak sehat sehingga saat MBG mulai dibagikan, tidak sedikit orang tua yang tetap membawakan jajanan dari rumah," ungkap Zaenul Hakim.
Tantangan dan Solusi Program MBG
Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah kebiasaan anak mengonsumsi makanan kurang sehat. Banyak orang tua yang masih memberikan jajanan tidak sehat kepada anak-anak mereka, meskipun program MBG sudah berjalan. Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan komunikasi dan edukasi kepada orang tua siswa.
Kepala Bidang PAUD dan Pendidikan Non-Formal, Sherly Imanda Hidayah, menambahkan bahwa pihak sekolah perlu meningkatkan komunikasi dengan orang tua untuk menjelaskan pentingnya program MBG dan manfaat makanan sehat bagi tumbuh kembang anak. "Saat pembagian MBG, masih ada orang tua juga yang belum memahami program ini sehingga anak-anak masih membawa jajanan tidak sehat. Oleh karena itu, diperlukan komunikasi yang lebih intens antara pihak sekolah dan orang tua untuk mengenalkan menu sehat kepada anak-anak," jelasnya.
Meskipun program MBG telah diuji coba oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan sebelumnya, tantangan dalam mengubah kebiasaan makan anak dan melibatkan orang tua secara aktif dalam program ini tetap menjadi fokus utama. Edukasi dan komunikasi yang berkelanjutan antara sekolah dan orang tua menjadi kunci keberhasilan program MBG.
Pentingnya Peran Orang Tua dan Sekolah
Keberhasilan program MBG sangat bergantung pada kerjasama antara sekolah dan orang tua. Sekolah berperan dalam menyediakan makanan bergizi dan menciptakan lingkungan yang mendukung kebiasaan makan sehat. Sementara itu, orang tua memiliki peran penting dalam mendukung program ini di rumah dengan memberikan contoh dan edukasi tentang pentingnya makanan sehat bagi anak.
Komunikasi yang efektif antara sekolah dan orang tua sangat penting untuk mengatasi tantangan yang ada. Sekolah dapat mengadakan pertemuan atau workshop untuk memberikan edukasi kepada orang tua tentang gizi dan manfaat program MBG. Orang tua juga dapat diajak untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan sekolah yang berkaitan dengan gizi dan kesehatan anak.
Dengan kerjasama yang baik antara sekolah dan orang tua, diharapkan program MBG dapat berjalan efektif dan memberikan dampak positif bagi kesehatan dan kecerdasan anak-anak di Kota Pekalongan. Program ini menjadi contoh baik bagaimana pemerintah daerah dapat berkolaborasi dengan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan anak.
Ke depannya, peningkatan edukasi dan komunikasi yang berkelanjutan akan menjadi kunci keberhasilan program MBG dalam menciptakan generasi muda yang sehat dan cerdas di Kota Pekalongan. Upaya untuk mengubah kebiasaan makan anak membutuhkan komitmen bersama dari semua pihak yang terlibat.