Pemkot Pekalongan Awasi Ketat Kualitas Makanan Program MBG untuk Siswa
Pemerintah Kota Pekalongan mengawasi ketat kualitas makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk memastikan keamanan dan nutrisi bagi siswa, dengan melibatkan sekolah dalam proses pengawasan.

Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, Jawa Tengah, berkomitmen penuh mengawal kualitas makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diberikan kepada para siswa. Langkah ini diambil untuk memastikan makanan yang dikonsumsi anak-anak aman, sehat, dan bernutrisi, terbebas dari kontaminasi dan sesuai standar kesehatan.
Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, sebagai leading sector, berperan aktif dalam memastikan keamanan pangan program MBG. Kerja sama yang erat dengan pihak sekolah menjadi kunci keberhasilan pengawasan ini. Hal ini ditegaskan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto, dalam keterangannya di Pekalongan, Jumat (28/2).
'Kami akan mengawal makanan yang dikonsumsi siswa tetap aman dan bernutrisi. Oleh karena itu, kami akan melakukan langkah strategis berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk memastikan makanan tidak mengalami pencemaran tambahan sebelum dikonsumsi anak-anak,' tegas Slamet Budiyanto.
Peran Penting Sekolah dalam Menjaga Kualitas Makanan MBG
Sekolah memegang peranan krusial dalam menjaga kualitas makanan MBG. Setelah menerima makanan, pihak sekolah wajib menempatkannya di tempat yang sesuai dengan standar penyimpanan makanan. Sebelum dibagikan kepada siswa, guru diwajibkan melakukan uji organoleptik. Uji ini melibatkan pancaindra untuk menilai kualitas makanan berdasarkan rasa, aroma, dan tekstur.
Proses uji organoleptik ini bertujuan untuk meminimalisir risiko makanan yang tidak layak konsumsi sampai ke tangan anak-anak. 'Dengan adanya pemeriksaan ini, risiko makanan yang tidak layak konsumsi dapat diminimalisir,' tambah Slamet Budiyanto.
Sanitarian Muda, Maysaroh, yang mendampingi Kepala Dinas Kesehatan, menambahkan bahwa program MBG tidak hanya sekadar pemenuhan gizi, tetapi juga sarana edukasi bagi siswa. Anak-anak diajarkan untuk mengenali makanan bergizi, termasuk membedakan makanan dengan kadar garam, gula, dan lemak yang lebih rendah.
Edukasi Pola Makan Sehat Bagi Siswa
Program MBG juga menjadi wahana untuk menanamkan kebiasaan pola makan sehat sejak dini. Meskipun mungkin awalnya anak-anak merasa sedikit berbeda dengan rasa makanan yang lebih hambar karena rendah garam, gula, dan lemak, namun ini merupakan langkah penting untuk membentuk pola makan yang lebih baik di masa mendatang.
'Kami ingin membiasakan anak-anak mengonsumsi makanan sehat. Mungkin awalnya mereka kaget jika rasa makanan lebih hambar, tetapi ini adalah langkah penting untuk pola makan yang lebih baik,' jelas Slamet Budiyanto.
Pemkot Pekalongan melalui Dinas Kesehatan berkomitmen untuk terus memantau dan meningkatkan kualitas program MBG. Kerja sama yang baik antara Pemkot, sekolah, dan pihak terkait lainnya diharapkan dapat memastikan program ini berjalan efektif dan memberikan manfaat optimal bagi kesehatan dan pertumbuhan siswa di Kota Pekalongan.
Dengan pengawasan yang ketat dan edukasi yang terintegrasi, diharapkan program MBG dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi kesehatan dan kesejahteraan anak-anak di Kota Pekalongan. Program ini tidak hanya sekadar memberikan makanan gratis, tetapi juga menanamkan nilai-nilai penting tentang pola makan sehat dan bergizi seimbang.