Dinkes Depok Tingkatkan Pengawasan Keamanan Pangan untuk Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Dinas Kesehatan Depok meningkatkan kompetensi pengawas keamanan pangan untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan mencegah keracunan makanan, melibatkan guru, tenaga kesehatan, dan masyarakat dalam pengawasan.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Jawa Barat, gencar meningkatkan pengawasan keamanan pangan dalam rangka mendukung penuh Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini diambil untuk memastikan makanan yang diberikan kepada anak-anak dalam program tersebut aman dan terbebas dari risiko keracunan. Kegiatan peningkatan kompetensi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk tenaga kesehatan, guru, dan masyarakat.
Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati, menjelaskan bahwa kegiatan peningkatan kompetensi ini ditujukan kepada para District Food Inspector (DFI), pengurus posyandu, tenaga nutrisionis puskesmas, penanggung jawab program MBG, dan unsur-unsur terkait di sekolah. Hal ini penting untuk memastikan semua pihak memahami standar keamanan pangan dan mampu menjalankan pengawasan secara efektif.
"Dalam mendukung Program MBG, kami mengedepankan prinsip pencegahan dan pengawasan menyeluruh dalam pengelolaan pangan, sehingga dapat meminimalisir atau mencegah terjadinya keracunan pangan," ujar Mary Liziawati dalam keterangannya di Depok, Sabtu (26/4).
Peningkatan Kompetensi dan Strategi Pengawasan
Peningkatan kompetensi pengawas keamanan pangan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari identifikasi bahaya hingga penanganan kejadian luar biasa (KLB) keracunan pangan. Dinkes Depok menekankan pentingnya kolaborasi dan kerja sama antar berbagai pihak dalam pengawasan ini. Salah satu strategi yang dijalankan adalah pembentukan tim pengawas keamanan pangan yang terdiri dari unsur guru, tenaga kesehatan, dan perwakilan masyarakat.
Tim ini akan berperan aktif dalam melakukan pemantauan dan pemeriksaan secara berkala terhadap bahan pangan yang digunakan dalam program MBG. Selain itu, Dinkes Depok juga gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai lima kunci keamanan pangan, yaitu: menjaga kebersihan, memisahkan bahan mentah dan matang, memasak hingga matang, menyimpan makanan dengan suhu aman, dan menggunakan air dan bahan baku yang aman.
Dengan melibatkan masyarakat dalam pengawasan, diharapkan akan tercipta kesadaran kolektif tentang pentingnya keamanan pangan dan partisipasi aktif dalam mencegah terjadinya keracunan makanan. Hal ini sejalan dengan upaya Dinkes Depok untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi anak-anak di Kota Depok.
Penanganan Cepat dan Efektif
Antisipasi terhadap potensi KLB keracunan pangan juga menjadi fokus utama Dinkes Depok. Mary Liziawati menegaskan bahwa apabila terjadi KLB keracunan pangan, pihaknya akan segera melakukan penanganan cepat dan tepat untuk meminimalisir risiko yang mungkin terjadi. Prosedur penanganan yang cepat dan terstruktur akan menjadi kunci dalam mencegah meluasnya dampak keracunan makanan.
Dengan adanya sistem pengawasan yang terintegrasi dan responsif, diharapkan kejadian keracunan pangan dapat dicegah dan ditangani secara efektif. Hal ini akan menjamin keamanan dan kesehatan anak-anak yang menjadi peserta Program Makan Bergizi Gratis.
Langkah-langkah yang dilakukan Dinkes Depok dalam pengawasan MBG:
- Pembentukan tim pengawas keamanan pangan dari unsur guru, tenaga kesehatan, dan masyarakat.
- Pemeriksaan sampel pangan secara berkala.
- Sosialisasi lima kunci keamanan pangan kepada masyarakat.
- Penanganan cepat dan tepat jika terjadi KLB keracunan pangan.
Dengan berbagai upaya tersebut, Dinkes Depok berharap dapat mewujudkan generasi yang sehat dan berkualitas melalui program MBG yang aman dan terjamin keamanannya. Kolaborasi dan komitmen bersama dari berbagai pihak sangat krusial dalam keberhasilan program ini.