Dinkes Yogyakarta Kawal Keamanan Pangan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)
Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menurunkan tim untuk mengawal keamanan pangan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dimulai 17 Februari 2025, memastikan makanan aman dikonsumsi dan mencegah kejadian luar biasa.
![Dinkes Yogyakarta Kawal Keamanan Pangan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/12/140509.112-dinkes-yogyakarta-kawal-keamanan-pangan-program-makan-bergizi-gratis-mbg-1.jpg)
Yogyakarta, 12 Februari 2024 - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta bersiap mengawal ketat keamanan pangan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan dimulai pada 17 Februari 2025. Langkah ini diambil untuk memastikan makanan yang disajikan aman dikonsumsi dan mencegah potensi kejadian luar biasa (KLB) seperti keracunan massal.
Mengawal Keamanan Pangan MBG
Kepala Dinkes Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani, menjelaskan bahwa meskipun Dinkes tidak secara langsung terlibat dalam pengolahan makanan, pengawasan tetap krusial. Tim Dinkes akan memantau proses penyajian di Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memastikan setiap tahapan memenuhi standar keamanan pangan. "Kita mengawal jangan sampai nanti terjadi kejadian luar biasa (KLB) atau kejadian keracunan," tegas Emma.
Salah satu fokus pengawasan adalah memastikan SPPG memiliki Sertifikat Layak Higienis Sanitasi (SLHS). Karena beberapa SPPG belum memiliki sertifikasi tersebut, Dinkes memberikan pelatihan dan fasilitasi, termasuk dukungan penyediaan tempat memasak yang memadai. "Seharusnya SPPG kan sudah memiliki SLHS, tetapi ternyata belum, sehingga kami memberikan pelatihan dan fasilitasi, termasuk penyediaan tempat memasak," tambah Emma.
Pelatihan dan Sertifikasi SPPG
Tim Dinkes telah memberikan pelatihan kepada seluruh petugas SPPG di Kecamatan Umbulharjo dan Kota Gede. Pelatihan ini mencakup seluruh proses pengolahan makanan, mulai dari persiapan bahan baku hingga distribusi ke sekolah-sekolah. Targetnya, kedua SPPG tersebut mengantongi SLHS sebelum MBG dimulai pada 17 Februari 2025. Hal ini untuk menjamin mutu dan keamanan pangan yang disajikan.
Tidak hanya petugas SPPG, semua penjamah makanan, termasuk koki dan petugas pengemasan, juga diikutsertakan dalam pelatihan tersebut. Dinkes juga melibatkan guru sekolah dalam proses pengawasan. "Kami juga melibatkan guru sekolah dalam proses pengawasan. Sebelum makanan dibagikan ke anak-anak, guru yang ditunjuk mencicipinya terlebih dahulu untuk memastikan makanan benar-benar masih layak dimakan," jelas Emma.
Distribusi dan Cakupan MBG
SPPG di Kecamatan Umbulharjo akan melayani empat sekolah, sementara SPPG di Kota Gede akan melayani 12 sekolah. Program pilot project MBG di Kota Yogyakarta akan menyasar SD Negeri Kotagede, SMPN 10, SMKN 6, dan SMKN 4 Yogyakarta. Pemilihan sekolah ini didasarkan pada beberapa pertimbangan, termasuk aksesibilitas dan kebutuhan gizi siswa.
Kesimpulan
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Yogyakarta menunjukkan komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesehatan dan gizi anak-anak. Dengan pengawasan ketat dari Dinkes Kota Yogyakarta, diharapkan program ini dapat berjalan lancar dan aman, serta memberikan manfaat optimal bagi para siswa. Keberhasilan program ini juga bergantung pada kerjasama semua pihak, termasuk SPPG, sekolah, dan para guru. Upaya pencegahan dini terhadap potensi masalah keamanan pangan menjadi kunci keberhasilan MBG.