Proyeksi Pemudik Lebaran 2025 Menurun, Kadin Prediksi Perputaran Uang Turun Juga
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memastikan proyeksi jumlah pemudik Lebaran 2025 turun 24 persen dibanding tahun lalu, sehingga berdampak pada perputaran uang yang juga diprediksi menurun.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) baru-baru ini mengumumkan proyeksi penurunan jumlah pemudik Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah atau tahun 2025. Penurunan ini dikonfirmasi langsung oleh Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Budi Rahardjo, dan Juru Bicara Kemenhub, Elba Damhuri. Hasil survei yang dilakukan Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub bersama akademisi menunjukkan perkiraan jumlah pemudik sebanyak 146,48 juta orang, turun 24 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 193,6 juta pemudik. Survei dilakukan pada pertengahan Februari 2025 dan didasarkan pada persepsi publik.
Meskipun Kemenhub telah memastikan penurunan jumlah pemudik, namun penyebab pasti penurunan tersebut tidak diungkap dalam survei. Baik Budi Rahardjo maupun Elba Damhuri menyatakan bahwa fokus penelitian bukan pada faktor penyebab penurunan jumlah pemudik. Hal ini menimbulkan pertanyaan lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan masyarakat untuk mudik atau tidak pada Lebaran tahun ini. Kemungkinan, berbagai situasi dan kondisi ekonomi serta sosial mempengaruhi keputusan tersebut.
Penurunan proyeksi jumlah pemudik ini berdampak signifikan pada perkiraan perputaran uang selama libur Lebaran. Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memprediksi penurunan perputaran uang yang cukup signifikan. Berdasarkan perhitungan Kadin, dengan asumsi rata-rata keluarga membawa uang sebesar Rp3,75 juta, potensi perputaran uang diprediksi mencapai Rp137,9 triliun, turun dari Rp157,3 triliun pada tahun sebelumnya.
Penurunan Proyeksi Pemudik Lebaran 2025
Survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub menunjukkan penurunan signifikan pada proyeksi jumlah pemudik Lebaran 2025. Angka 146,48 juta pemudik mewakili sekitar 52 persen dari total penduduk Indonesia. Penurunan sebesar 24 persen ini cukup mengejutkan, mengingat tren peningkatan jumlah pemudik pada tahun-tahun sebelumnya. Data ini menunjukkan adanya perubahan perilaku masyarakat dalam merayakan Lebaran.
Hasil survei ini didapatkan dari pengambilan data pada pertengahan Februari 2025. Metode pengambilan data didasarkan pada persepsi publik mengenai rencana mudik mereka. Namun, penting untuk diingat bahwa persepsi ini bisa berubah tergantung pada situasi dan kondisi yang terjadi mendekati hari raya Idul Fitri. Faktor-faktor ekonomi, sosial, dan bahkan kondisi cuaca dapat mempengaruhi keputusan akhir masyarakat untuk mudik.
Kemenhub sendiri mengakui bahwa survei yang dilakukan tidak secara khusus meneliti penyebab penurunan jumlah pemudik. Oleh karena itu, belum ada penjelasan resmi mengenai faktor-faktor yang menyebabkan penurunan ini. Penelitian lebih lanjut mungkin diperlukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor tersebut dan dampaknya terhadap sektor ekonomi dan transportasi.
Dampak Penurunan Jumlah Pemudik terhadap Perputaran Uang
Prediksi penurunan jumlah pemudik berdampak langsung pada perputaran uang selama libur Lebaran. Kadin Indonesia memperkirakan perputaran uang akan turun menjadi sekitar Rp137,9 triliun hingga Rp145 triliun, jauh lebih rendah dari Rp157,3 triliun pada tahun sebelumnya. Perhitungan ini didasarkan pada asumsi jumlah pemudik dan rata-rata pengeluaran per keluarga.
Penurunan ini akan berdampak pada berbagai sektor ekonomi, terutama sektor ritel, pariwisata, dan transportasi. Para pelaku usaha di sektor-sektor tersebut perlu mempersiapkan strategi untuk menghadapi penurunan permintaan selama libur Lebaran. Hal ini juga akan berdampak pada pendapatan masyarakat yang bekerja di sektor-sektor terkait.
Meskipun prediksi ini didasarkan pada data dan perhitungan yang cukup teliti, namun tetap ada kemungkinan perubahan. Faktor-faktor tak terduga dapat mempengaruhi perputaran uang selama libur Lebaran. Oleh karena itu, penting untuk terus memantau perkembangan situasi dan melakukan penyesuaian strategi bisnis jika diperlukan.
Kesimpulannya, penurunan proyeksi jumlah pemudik Lebaran 2025 merupakan fenomena yang perlu diperhatikan. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui, dampaknya terhadap perputaran uang dan sektor ekonomi sudah terlihat. Penelitian lebih lanjut dan antisipasi dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk menghadapi perubahan ini.