PTPN IV PalmCo Turunkan Pasukan, Komitmen Hadapi Ancaman Karhutla yang Pernah Selimuti Indonesia
PTPN IV PalmCo menunjukkan komitmen serius dalam pengendalian karhutla dengan mengerahkan tim dan teknologi canggih. Bagaimana strategi mereka mencegah bencana asap terulang?

PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV PalmCo menegaskan komitmennya dalam mendukung upaya pemerintah mengendalikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Langkah proaktif ini difokuskan pada kawasan-kawasan yang memiliki riwayat kejadian karhutla tinggi. Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, menyatakan bahwa keselamatan lingkungan dan masyarakat menjadi prioritas utama perusahaan.
Sebagai wujud nyata komitmen tersebut, PTPN IV PalmCo pada Kamis, 24 Mei, telah mengerahkan pasukan pemadam dan berbagai peralatan pendukung. Tim ini diturunkan ke wilayah rawan karhutla yang berada di area kerja perusahaan di Riau. Penurunan tim ini merupakan bagian dari strategi komprehensif menghadapi potensi bencana asap.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Hanif Faisol Nurofiq, turut mengapresiasi inisiatif PTPN IV PalmCo. Beliau menekankan bahwa penanggulangan karhutla membutuhkan tanggung jawab dan kolaborasi dari semua pihak. Inisiatif korporasi seperti ini diharapkan menjadi contoh bagi perusahaan lain dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Strategi Komprehensif PTPN IV PalmCo dalam Pencegahan Karhutla
PTPN IV PalmCo tidak hanya mengandalkan personel terlatih dari unit kebun Tanjung Medan dan Tanah Putih. Perusahaan juga membekali mereka dengan peralatan pemadam modern seperti pompa tracker, ram kawat, dan mobil damkar. Kesiapan tim di lapangan menjadi kunci respons cepat terhadap potensi titik api.
Selain pengerahan tim dan peralatan fisik, PalmCo mengoptimalkan sistem monitoring karhutla digital bernama Artificial Intelligence Fire Monitoring Integrated Ground Checking Nusantara (ARFINA). Teknologi canggih ini dirancang untuk mendeteksi dini titik-titik panas secara real-time di seluruh wilayah kerja perusahaan. Jatmiko Santosa berharap pemantauan berbasis teknologi ini dapat mencegah kebakaran meluas.
Inovasi lain yang diterapkan adalah pembangunan embung atau kolam penampungan air di berbagai lokasi strategis. Embung ini berfungsi sebagai cadangan air darurat yang vital untuk operasi pemadaman api. Jatmiko meyakini bahwa investasi pada sistem pencegahan jauh lebih efektif daripada penanganan setelah api membesar.
Dengan berbagai sumber daya dan sistem yang dimiliki, PTPN IV PalmCo berambisi menjadi pelopor dalam perlindungan lingkungan. Komitmen ini mencerminkan kesadaran akan pentingnya peran korporasi dalam menjaga keberlanjutan ekosistem. Upaya ini juga sejalan dengan visi perusahaan untuk operasional yang bertanggung jawab.
Apresiasi Pemerintah dan Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor
Menteri LHK Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan terima kasih atas langkah proaktif PTPN IV PalmCo. Apresiasi ini disampaikan saat melepas tim gabungan satuan tugas pemadam kebakaran hutan dan lahan di Pekanbaru pada Kamis, 24 Juli. Menurut Hanif, inisiatif tersebut menunjukkan kepedulian kolektif yang patut dicontoh.
Hanif menegaskan bahwa penanggulangan karhutla tidak dapat berjalan efektif jika hanya dilakukan secara sektoral oleh pemerintah. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha menjadi kunci utama. Sinergi ini memastikan mitigasi dan respons cepat dapat terlaksana secara optimal di lapangan.
"Kolaborasi adalah sinyal kuat bahwa penanggulangan karhutla tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri," ujar Hanif. Beliau menekankan bahwa dunia usaha harus hadir dan menjadi bagian dari solusi. Keterlibatan aktif korporasi sangat dibutuhkan untuk membangun ketangguhan wilayah rawan bencana.
Pemerintah sendiri telah menyiapkan sejumlah langkah strategis dalam menghadapi lonjakan titik api. Ini termasuk operasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) bekerja sama dengan BMKG. Penguatan penegakan hukum juga terus dilakukan untuk memberikan sanksi tegas kepada pelaku pembakaran.
Ancaman Cuaca Ekstrem dan Pelajaran dari Sejarah Karhutla
Kondisi cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah Sumatera dan Kalimantan saat ini turut memperbesar risiko karhutla. Fenomena El Nino berpotensi menyebabkan musim kemarau lebih panjang dan kering. Hal ini meningkatkan potensi kemunculan titik api dan penyebaran kebakaran.
Sejarah panjang kabut asap yang pernah menyelimuti langit Sumatera dan Kalimantan pada tahun 2015 hingga 2019 menjadi pengingat serius. Bencana tersebut menyebabkan kerugian besar bagi kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Pengalaman pahit ini menegaskan bahwa kesiapsiagaan harus diperkuat sebelum terlambat.
Dukungan dari sektor korporasi seperti yang ditunjukkan PTPN IV PalmCo dipandang sebagai kontribusi krusial. Peran aktif perusahaan membantu membangun ketangguhan wilayah dalam menghadapi ancaman karhutla. Ini juga menunjukkan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat.