Pupuk Indonesia Pacu Modernisasi Industri Pupuk Nasional
PT Pupuk Indonesia (Persero) memacu modernisasi industri pupuk nasional melalui inovasi teknologi dan revitalisasi pabrik untuk mencapai swasembada pangan serta meningkatkan daya saing global.

Jakarta, 14 Februari 2025 - PT Pupuk Indonesia (Persero) gencar memodernisasi industri pupuk nasional. Langkah ini difokuskan pada optimalisasi teknologi dan inovasi berkelanjutan demi mendukung swasembada pangan. Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menyatakan bahwa tahun 2024 menjadi tahun penuh pencapaian berkat kerja keras seluruh tim dan dukungan pemerintah. Inovasi teknologi dan peningkatan produksi menjadi kunci keberhasilan Pupuk Indonesia dalam berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.
Revitalisasi Pabrik dan Inovasi Hijau
Sejalan dengan visi pemerintah dan arahan Kementerian BUMN, Pupuk Indonesia terus meningkatkan produksi pupuk berkualitas. Berbagai pencapaian strategis telah diraih sepanjang tahun 2024 hingga awal 2025, termasuk digitalisasi layanan, penyaluran pupuk bersubsidi tepat waktu, dan revitalisasi pabrik. Dengan kapasitas produksi 14,6 juta ton, Pupuk Indonesia menjadi produsen pupuk berbasis nitrogen terbesar di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika Utara.
Pupuk Indonesia, bersama anak perusahaannya, berupaya mempertahankan pencapaian ini melalui peningkatan kapasitas produksi dan inovasi ramah lingkungan. Beberapa proyek strategis meliputi pembangunan pabrik NPK Pupuk Iskandar Muda (PIM), pabrik NPK Phonska V Pupuk Petrokimia Gresik (PKG), dan revitalisasi pabrik III-B PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri).
Rahmad Pribadi menekankan komitmen Pupuk Indonesia dan anak perusahaannya untuk meningkatkan efisiensi produksi dan mengimplementasikan inovasi hijau. Hal ini merupakan strategi utama dalam memperkuat ketahanan pangan nasional dan meningkatkan daya saing industri pupuk di pasar global.
Revitalisasi Pabrik Pusri III-B: Menuju Produksi Ramah Lingkungan
Salah satu proyek kunci adalah revitalisasi pabrik Pusri III-B. Pabrik yang telah beroperasi lebih dari 40 tahun ini akan direvitalisasi untuk meningkatkan efisiensi energi dan mengurangi emisi karbon. Proyek ini juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan baku.
Pabrik Pusri III-B yang baru akan menerapkan teknologi ramah lingkungan, seperti KBR purifier untuk produksi amonia dan sistem Advance Cost Energy Saving (ACES 21) untuk produksi urea. Dengan teknologi ini, pabrik diperkirakan dapat menghemat konsumsi gas bumi hingga 10 MMBTU per ton urea, berpotensi menghemat biaya gas hingga Rp 1,5 triliun per tahun.
Revitalisasi ini bertujuan menggantikan pabrik Pusri III dan IV dengan teknologi yang lebih modern dan ramah lingkungan. Setelah rampung pada tahun 2027, pabrik Pusri III-B akan memiliki kapasitas produksi 445.500 ton amonia per tahun dan 907.000 ton urea per tahun.
Kesimpulan: Menuju Swasembada Pangan dan Keunggulan Global
Modernisasi industri pupuk yang dilakukan Pupuk Indonesia merupakan langkah strategis untuk mencapai swasembada pangan dan meningkatkan daya saing di pasar global. Dengan investasi dalam teknologi dan inovasi, Pupuk Indonesia berkomitmen untuk terus berperan penting dalam industri pupuk dan petrokimia nasional maupun internasional. Revitalisasi pabrik Pusri III-B menjadi contoh nyata komitmen tersebut, menunjukkan upaya berkelanjutan untuk efisiensi, keberlanjutan, dan peningkatan produksi pupuk yang berkualitas.