Ramadan 1446 H Jatuh Pada 1 Maret 2025: Hasil Pemantauan Hilal di Makassar dan Sidang Isbat
Pemantauan hilal di Makassar menunjukkan awal Ramadan 1446 H pada 1 Maret 2025, ditetapkan setelah sidang isbat Kementerian Agama.

Pemerintah Indonesia resmi menetapkan 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada hari Sabtu, 1 Maret 2025. Penetapan ini berdasarkan hasil pemantauan hilal di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Makassar, Sulawesi Selatan, dan keputusan sidang isbat yang digelar Kementerian Agama di Jakarta. Proses penetapan ini melibatkan Badan Hisab Rukyat Sulawesi Selatan, BMKG Wilayah IV Makassar, dan Kementerian Agama.
Pemantauan hilal di Makassar dilakukan pada Jumat, 28 Februari 2025, di Delft Apartemen, Kawasan Reklamasi CPI. Hasil pemantauan menunjukkan hilal terlihat dengan ketinggian 3 derajat 38 menit. Meskipun ketinggian hilal telah memenuhi kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) minimal 3 derajat, sudut elongasinya belum mencapai 6,4 derajat, sehingga belum memenuhi seluruh kriteria imkanur rukyat.
Namun, hasil pemantauan di wilayah lain, seperti Aceh, menunjukkan hilal telah memenuhi seluruh kriteria MABIMS. Keputusan akhir penetapan 1 Ramadhan tetap menunggu hasil sidang isbat di Jakarta yang mempertimbangkan data dari seluruh wilayah Indonesia. Sidang isbat sendiri mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk data hisab dan rukyat.
Hasil Pemantauan Hilal di Makassar
Ketua Bidang Hisab Rukyat Sulsel, Abbas Padil, melaporkan bahwa bulan terbenam sekitar pukul 18.37 WITA dengan ketinggian hilal 3 derajat 38 menit. Azimut matahari tercatat 262 derajat 06 menit 13 detik, sementara azimut bulan 263 derajat 38 menit 59 detik. Posisi hilal berada 1 derajat 33 menit di utara matahari, dengan lama hilal di atas ufuk selama 16 menit. Abbas Padil menekankan bahwa penetapan 1 Ramadhan di Makassar menunggu konfirmasi dari sidang isbat di Jakarta.
Koordinator Bidang Observasi BMKG Wilayah IV Makassar, Jamroni, menambahkan bahwa matahari terbenam pukul 18.21 WITA dan bulan terbenam pukul 18.39 WITA. Selisih waktu sekitar 18 menit ini menunjukkan ketinggian hilal di atas ufuk mencapai 3,02 derajat. Meskipun memenuhi kriteria ketinggian minimum MABIMS, sudut elongasi belum terpenuhi.
Jamroni menjelaskan bahwa perbedaan ketinggian hilal terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Kondisi ini menunjukkan kompleksitas dalam menentukan awal Ramadhan berdasarkan pengamatan hilal. Perbedaan ini juga menjadi pertimbangan penting dalam sidang isbat.
Sidang Isbat dan Penetapan 1 Ramadhan
Sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama, Nasaruddin Umar, akhirnya menetapkan 1 Ramadhan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Keputusan ini diambil berdasarkan dua hal utama. Pertama, paparan Tim Hisab Rukyat Kemenag yang menunjukkan tinggi hilal di seluruh wilayah Indonesia antara 3° 05‘ 55“ (3,10 derajat) hingga 4° 40‘ 96“ (4,68 derajat).
Kedua, pertimbangan atas kriteria baru MABIMS yang menetapkan tinggi hilal minimal 3 derajat dan sudut elongasi minimal 6,4 derajat. Meskipun tidak semua wilayah memenuhi kriteria elongasi, tinggi hilal di beberapa wilayah, termasuk kemungkinan di beberapa daerah di Indonesia, sudah memenuhi kriteria minimal 3 derajat. Hal ini menjadi dasar pertimbangan sidang isbat dalam menetapkan awal Ramadhan.
Menteri Agama menjelaskan bahwa sidang isbat menyepakati penetapan 1 Ramadhan 1446 H pada 1 Maret 2025 berdasarkan data hisab dan rukyat yang telah dipertimbangkan secara komprehensif. Keputusan ini diharapkan dapat diterima oleh seluruh umat Islam di Indonesia.
Penetapan 1 Ramadhan 1446 H ini menandai dimulainya ibadah puasa bagi umat Islam di Indonesia. Semoga ibadah puasa tahun ini membawa keberkahan dan kebaikan bagi seluruh umat.