Ramai Pemudik di Stasiun Pasar Senen: Okupansi 102 Persen!
Stasiun Pasar Senen dipadati pemudik pada hari kedua Lebaran 2025 dengan okupansi mencapai 102 persen, menunjukkan tingginya animo masyarakat untuk mudik ke kampung halaman.

Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, dibanjiri pemudik pada hari kedua Lebaran 1446 H/2025, Selasa, 1 April 2025. Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, mencatat jumlah penumpang yang berangkat dari stasiun tersebut mencapai 26.531 orang dengan tingkat okupansi fantastis, yaitu 102 persen. Keberangkatan ini dilayani oleh 39 perjalanan kereta api jarak jauh (KAJJ).
Tingginya angka keberangkatan di Stasiun Pasar Senen telah diprediksi KAI. Pasar Senen memang menjadi salah satu titik keberangkatan utama pemudik, terutama yang menuju Jawa Tengah dan Jawa Timur. Antisipasi lonjakan penumpang dilakukan dengan menyediakan kereta api tambahan.
Data KAI Daop 1 Jakarta periode 21 Maret hingga 11 April 2025 menunjukkan tiga kota tujuan favorit dari Stasiun Pasar Senen: Surabaya (24.427 penumpang), Yogyakarta (23.485 penumpang), dan Kutoarjo (20.923 penumpang). Sementara itu, Stasiun Gambir, yang juga melayani keberangkatan kereta jarak jauh, mencatat Yogyakarta (34.866 penumpang), Semarang Tawang (30.644 penumpang), dan Bandung (23.781 penumpang) sebagai tujuan utama pemudik.
Lonjakan Penumpang Lebaran 2025
Selama periode Lebaran 1446 H/2025 (31 Maret-1 April), KAI Daop 1 Jakarta menyediakan total 95.398 kursi. Semua kursi terjual habis, bahkan melebihi kapasitas dengan angka 95.544 tiket terjual, menghasilkan okupansi 100 persen. Stasiun Pasar Senen mencatat keberangkatan lebih tinggi daripada Stasiun Gambir, dengan total kursi terjual 466.625 dari kapasitas 573.690, atau okupansi 81 persen.
Pasca-Lebaran, KAI Daop 1 Jakarta mengoperasikan 858 perjalanan KAJJ dengan rata-rata 86 kereta per hari. Tersedia 480.168 kursi, dengan rata-rata 48.017 kursi per hari. Dari jumlah tersebut, 200.991 kursi telah terjual.
"Jumlah kereta api (KA) yang berangkat 39 perjalanan kereta api jarak jauh (KAJJ)," kata Ixfan di Jakarta, Selasa. Ia menambahkan bahwa tingginya angka keberangkatan di Stasiun Pasar Senen sudah diprediksi sebelumnya karena stasiun ini menjadi salah satu titik keberangkatan utama bagi para pemudik, khususnya untuk perjalanan ke wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Kesan Pemudik
Andri (31), seorang karyawan swasta yang mudik ke Surabaya, mengungkapkan alasannya baru bisa mudik pada hari kedua Lebaran. "Saya baru sempat balik (mudik) hari ini, lumayan meski pulang hanya sebentar yang penting bisa ketemu keluarga," ujarnya. Hal ini menggambarkan antusiasme pemudik yang tetap tinggi meskipun harus menyesuaikan jadwal dengan kesibukan pekerjaan.
Data tersebut menunjukkan tingginya animo masyarakat untuk mudik pada Lebaran 2025. KAI telah berhasil mengantisipasi lonjakan penumpang dengan menyediakan kapasitas tambahan, meskipun tetap terjadi okupansi tinggi di beberapa stasiun.
Meskipun terjadi lonjakan penumpang yang signifikan, KAI Daop 1 Jakarta mampu melayani pemudik dengan baik. Kesiapan dan antisipasi yang dilakukan KAI menjadi kunci keberhasilan dalam mengelola arus mudik Lebaran 2025.