Ratusan Sopir Terminal Arjosari Jalani Tes Kesehatan dan Urine Jelang Mudik Lebaran 2025
Dinas Kesehatan Kota Malang melakukan tes kesehatan dan urine kepada ratusan sopir bus di Terminal Arjosari untuk memastikan kesiapan angkutan Lebaran 2025, dengan satu sopir ditemukan hipertensi.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menggelar tes kesehatan dan urine kepada seratusan sopir bus di Terminal Arjosari pada Kamis (20/3) sebagai persiapan menghadapi arus mudik Lebaran 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan para sopir dalam kondisi prima dan siap menjalankan tugasnya selama periode mudik.
Kepala Dinkes Kota Malang, Husnul Muarif, mengungkapkan bahwa sebanyak 111 sopir bus telah menjalani pemeriksaan. "Kami hari ini melaksanakan tes kesehatan dan tes urine kepada 111 sopir bus di Terminal Arjosari untuk persiapan mudik Lebaran. Ini tadi sudah 53-an sopir," ujarnya saat ditemui di lokasi.
Pemeriksaan kesehatan tersebut mencakup berbagai aspek, termasuk tekanan darah. Hasilnya, satu sopir ditemukan mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi dengan angka 140/90 mmHg. "Kami tadi menanyakan kepada yang bersangkutan karena kurang istirahat. Nanti tindak lanjutnya melalui fasilitas kesehatan terdekat," jelas Husnul Muarif.
Tes Kesehatan dan Surat Keterangan Sehat
Sopir yang dinyatakan sehat dan tidak memiliki gangguan kesehatan akan mendapatkan surat keterangan sehat mengemudi. Surat ini berlaku selama periode mudik Lebaran, yaitu 23 Maret hingga 8 April 2025. Dengan demikian, setiap sopir yang keluar dari Terminal Arjosari dipastikan layak secara kesehatan, demi keamanan dan keselamatan para pemudik.
"Suratnya berlaku selama mudik lebaran di 23 Maret sampai 8 April 2025 sehingga setiap yang keluar dari Terminal Arjosari ini bisa layak secara kesehatan, demi keamanan pemudik," tegas Husnul Muarif.
Pemeriksaan kesehatan ini menjadi langkah penting untuk memastikan keselamatan dan keamanan para pemudik selama perjalanan mudik Lebaran. Dengan memastikan kondisi kesehatan para sopir, diharapkan dapat meminimalisir risiko kecelakaan dan memastikan perjalanan mudik berjalan lancar.
Hasil Tes Urine Menunggu Uji Laboratorium
Sementara itu, hasil tes urine masih menunggu proses uji laboratorium di Badan Narkotika Nasional (BNN) setempat. Husnul Muarif menjelaskan bahwa penetapan hasil tes urine tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Hal ini dikarenakan perlu dilakukan pemeriksaan terhadap beberapa indikator, yaitu amfetamin, morfin, metamfetamin, tetrahydrokanabinol, kokain, benzodiazepine, dan soma atau karisoprodol.
"Sehingga kalau ada riwayat meminum obat kemudian tes urinenya positif, kami lihat indikator mana yang menyatakan kalau di positif," jelasnya. Proses ini membutuhkan ketelitian dan analisis yang mendalam untuk memastikan akurasi hasil.
Apabila ditemukan hasil positif, maka akan dilakukan pendalaman dan pemeriksaan lanjutan oleh Dinkes Kota Malang, bersama BNN dan kepolisian. Pemeriksaan riwayat konsumsi obat-obatan juga akan dilakukan untuk mengetahui jenis dan penyebab positifnya hasil tes urine.
"Pemeriksaan riwayat, lanjutnya, ada untuk mengetahui jenis obat-obatan yang dikonsumsi oleh seseorang beberapa ke belakang dan indikator mana yang menyatakan kalau dia itu positif," tambah Husnul Muarif. Langkah ini memastikan penanganan yang tepat dan komprehensif bagi para sopir.
Tes kesehatan dan urine ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan keselamatan dan keamanan transportasi selama musim mudik Lebaran 2025. Dengan pemeriksaan yang menyeluruh, diharapkan perjalanan mudik dapat berjalan lancar dan tanpa hambatan.