Razia SOTR di Tulungagung: 20 Pemuda Diamankan, Sound Horeg Disita
Polres Tulungagung mengamankan 20 pemuda yang menggelar sahur on the road (SOTR) dengan sound horeg dan atribut perguruan silat, menimbulkan potensi gangguan kamtibmas.

Polisi di Tulungagung, Jawa Timur, berhasil mengamankan sedikitnya 20 pemuda yang menggelar sahur on the road (SOTR) menggunakan sound system 'hore' dalam tiga hari operasi sejak awal Ramadhan. Kegiatan yang berpotensi mengganggu ketertiban umum dan keamanan masyarakat (kamtibmas) ini dilakukan di beberapa wilayah, termasuk Kedungwaru, Ngunut, dan Sumbergempol. Para pemuda tersebut tidak hanya diberikan pembinaan, tetapi juga dikenai sanksi tilang, dan sound system mereka disita.
Operasi yang dilakukan jajaran Polres Tulungagung ini merupakan komitmen mereka untuk menjaga kamtibmas selama bulan Ramadhan. Ipda Nanang Murdiyanto, Kasi Humas Polres Tulungagung, menjelaskan bahwa patroli rutin menemukan sejumlah kelompok remaja yang melakukan SOTR dengan sound horeg yang mengganggu ketertiban umum. "Selama tiga hari patroli sejak awal Ramadhan, kami mendapati sejumlah kelompok remaja yang melakukan SOTR dengan sound horeg di beberapa wilayah," ujarnya.
Penindakan tegas ini dilakukan karena SOTR dengan sound system yang keras dinilai mengganggu kenyamanan warga sekitar. Lebih jauh lagi, penggunaan sound system tersebut berpotensi memicu perkelahian atau tawuran antar kelompok pemuda. Situasi ini semakin diperparah dengan adanya temuan kelompok pemuda yang menggunakan atribut perguruan pencak silat saat melakukan konvoi SOTR, seperti yang terjadi di wilayah Kedungwaru. Hal ini meningkatkan risiko konflik dan keributan.
Penindakan Tegas terhadap Pelanggaran SOTR
Polisi di Tulungagung mengambil tindakan tegas terhadap para pemuda yang terlibat dalam SOTR ilegal ini. Selain penilangan, perangkat sound system juga disita sebagai efek jera. Langkah ini diharapkan mampu mencegah kejadian serupa terulang kembali di masa mendatang. Pemberian pembinaan juga dilakukan untuk memberikan pemahaman kepada para pemuda tentang pentingnya menjaga ketertiban umum dan keamanan selama bulan Ramadhan.
Kepolisian menegaskan bahwa kegiatan SOTR yang tidak tertib dan berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas akan terus ditindak tegas. Mereka berkomitmen untuk menciptakan suasana yang kondusif selama bulan suci Ramadhan. Dengan adanya tindakan tegas ini, diharapkan para pemuda dapat lebih bijak dalam merayakan Ramadhan dan tidak mengganggu ketertiban umum.
Langkah-langkah yang dilakukan Polres Tulungagung ini menunjukkan keseriusan mereka dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Dengan adanya penindakan yang tegas, diharapkan dapat memberikan efek jera dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.
Potensi Gangguan Kamtibmas Akibat SOTR
Penggunaan sound system 'hore' yang keras selama SOTR menimbulkan potensi gangguan kamtibmas yang signifikan. Suara yang bising dapat mengganggu ketenangan warga sekitar, terutama bagi mereka yang sedang beristirahat atau menjalankan ibadah. Selain itu, keberadaan kelompok pemuda yang besar dan menggunakan atribut perguruan silat meningkatkan risiko terjadinya bentrokan atau tawuran.
Polisi menekankan bahwa tindakan tegas ini diambil untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Mereka berupaya untuk menciptakan suasana yang aman dan kondusif bagi seluruh masyarakat selama bulan Ramadhan. Dengan adanya penindakan ini, diharapkan para pemuda dapat lebih bertanggung jawab dan tidak melakukan kegiatan yang dapat mengganggu ketertiban umum.
Kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi para pemuda untuk selalu mempertimbangkan dampak kegiatan mereka terhadap masyarakat sekitar. Kegiatan yang awalnya bertujuan untuk merayakan Ramadhan justru dapat berpotensi menimbulkan gangguan kamtibmas jika tidak dilakukan dengan bijak dan tertib.
Lebih lanjut, pihak kepolisian menghimbau kepada masyarakat untuk turut serta menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan sekitar. Kerjasama antara masyarakat dan pihak kepolisian sangat penting untuk menciptakan suasana yang kondusif selama bulan Ramadhan.
Kesimpulan
Razia SOTR di Tulungagung ini menjadi bukti komitmen kepolisian dalam menjaga kamtibmas selama Ramadhan. Penindakan tegas terhadap para pemuda yang melanggar aturan diharapkan dapat menciptakan suasana yang aman dan kondusif bagi seluruh masyarakat. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi para pemuda untuk selalu bertindak bijak dan bertanggung jawab dalam setiap kegiatannya.