Realisasi Tanam Padi Aceh Capai 52 Persen, Mentarget Swasembada Pangan
Realisasi luas tanam padi di Aceh hingga Februari 2025 mencapai 52 persen dari target, dengan produksi diperkirakan mencapai 376.706 ton, meskipun masih perlu peningkatan di musim gadu untuk mencapai swasembada pangan.

Banda Aceh, 14 Maret 2025 - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh melaporkan capaian signifikan dalam realisasi luas tanam padi. Hingga Februari 2025, luas tanam telah mencapai 73.432 hektare, atau 52 persen dari target 324.741 hektare. Capaian ini menunjukkan kinerja positif sektor pertanian Aceh di awal tahun.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Distanbun Aceh, Safrizal, menjelaskan bahwa realisasi tersebut melebihi target di bulan Januari dan Februari. Pada Januari, luas tanam mencapai 50.327 hektare (melebihi target 41.200 hektare), dan pada Februari mencapai 23.105 hektare (melebihi target 20.325 hektare). Keberhasilan ini menunjukkan semangat petani Aceh dalam meningkatkan produksi padi.
Meskipun demikian, Safrizal menekankan pentingnya peningkatan lebih lanjut. Idealnya, luas tanam di musim rendeng mencapai 60 persen dari target. Ia berharap kekurangan ini dapat terpenuhi di bulan Maret, mengingat musim gadu (kemarau) yang akan datang cenderung mengurangi luas tanam.
Realisasi Tanam Padi dan Proyeksi Produksi
Berdasarkan data yang ada, Distanbun Aceh memproyeksikan produksi padi dari hasil tanam Januari dan Februari mencapai 376.706 ton. Perhitungan ini didasarkan pada asumsi produktivitas rata-rata 5,4 ton per hektare dan perkiraan 95 persen dari lahan yang ditanam dapat dipanen. Angka ini menunjukkan potensi besar sektor pertanian Aceh dalam memenuhi kebutuhan pangan.
Safrizal menjelaskan, "Dari 73.432 hektare yang sudah ditanam dalam dua bulan ini, kalau 95 persen bisa dipanen, berarti sekitar 69.760 hektare akan menghasilkan padi. Jika produktivitas rata-rata 5,4 ton per hektare, maka produksi bisa mencapai 376 ribu ton."
Pemerintah Aceh sendiri telah menetapkan target produksi padi sebesar 1,698 juta ton pada tahun 2025. Safrizal optimis target tersebut dapat tercapai, asalkan petani tetap antusias menanam padi di musim gadu.
Tantangan Musim Gadu dan Swasembada Pangan
Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah penurunan luas tanam pada musim gadu. Biasanya, luas tanam pada musim ini hanya sekitar 40 persen. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya maksimal untuk memotivasi petani agar tetap bersemangat menanam di musim kemarau.
Safrizal menambahkan, "Biasa di musim gadu itu sekitar 40 persen yang menanam. Semoga saja petani kita semangat menanam sehingga target swasembada pangan tercapai."
Keberhasilan mencapai swasembada pangan di Aceh sangat bergantung pada keberhasilan meningkatkan luas tanam dan produktivitas padi di musim gadu. Dukungan pemerintah dan kerjasama dengan petani sangat krusial dalam menghadapi tantangan ini.
Distanbun Aceh terus berupaya memberikan pendampingan dan dukungan kepada petani, termasuk penyediaan bibit unggul dan teknologi pertanian modern. Harapannya, upaya ini dapat meningkatkan produktivitas dan mendorong petani untuk tetap optimis dalam menghadapi tantangan musim gadu.