Rekonstruksi Pembunuhan Driver Taksi Online di Bantul: 38 Adegan Diperagakan Tersangka
Polres Bantul menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan driver taksi online dengan 38 adegan yang diperagakan tersangka, mengungkap kronologi penganiayaan hingga tewasnya korban.

Polres Bantul, Yogyakarta, Selasa (29/4), menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap pengemudi taksi online berinisial J (50) di Kelurahan Tamanan, Kecamatan Banguntapan. Rekonstruksi ini memperagakan secara detail kronologi kejadian yang mengerikan tersebut, mulai dari pembelian palu hingga tersangka melarikan diri.
Tersangka, YA (30) asal Probolinggo, Jawa Timur, dihadirkan untuk memperagakan 38 adegan. AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana, Kasi Humas Polres Bantul, menjelaskan bahwa rekonstruksi dilakukan di halaman Mapolres Bantul demi keamanan dan kelancaran proses. Korban digantikan oleh peran pengganti dalam reka ulang tersebut.
Kejadian bermula ketika tersangka memesan taksi online korban. Namun, niat tersangka ternyata jahat. Ia telah merencanakan pembunuhan tersebut karena membutuhkan uang untuk biaya hidup. Tersangka telah mengenal korban sebelumnya karena memesan jasanya sebanyak tiga kali, baik melalui aplikasi maupun secara langsung.
Kronologi Pembunuhan Berdasarkan Rekonstruksi
Berdasarkan rekonstruksi, terungkap bahwa tersangka awalnya memukul kepala korban sebanyak tiga kali dengan palu hingga korban tak sadarkan diri. Karena panik, tersangka kembali memukul korban berulang kali hingga korban kembali tak sadarkan diri. Akibatnya, mobil oleng ke kiri, menabrak pembatas jalan, dan ban mobil pun bocor.
Meskipun dalam kondisi berhenti, korban sempat membuka mata dan melihat tersangka. Melihat hal ini, tersangka semakin ketakutan dan langsung meninggalkan korban di dalam mobil. Keluarga korban yang menyaksikan rekonstruksi tampak histeris dan menuntut hukuman seberat-beratanya bagi tersangka.
Sebelum melakukan aksinya, tersangka telah mempersiapkan palu yang disimpan di dalam tasnya. Ia membeli palu tersebut melalui jasa ojek online di sebuah toko bangunan. Seluruh rangkaian peristiwa ini, dari pembelian palu hingga melarikan diri, diperagakan secara detail dalam rekonstruksi yang terdiri dari 38 adegan.
Motif dan Latar Belakang Tersangka
Motif tersangka melakukan pembunuhan ini adalah kebutuhan uang untuk biaya hidup. Ironisnya, tersangka sebelumnya telah beberapa kali menggunakan jasa korban sebagai pengemudi taksi online. Hal ini menunjukkan adanya relasi antara korban dan tersangka sebelum peristiwa pembunuhan terjadi. Polisi telah menetapkan YA sebagai tersangka dan kasus ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut.
Rekonstruksi ini diharapkan dapat memperkuat berkas perkara dan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kronologi kejadian. Pihak kepolisian berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya.
Reaksi Keluarga Korban
Keluarga korban yang hadir dalam rekonstruksi terlihat sangat terpukul dan histeris menyaksikan adegan-adegan yang diperagakan tersangka. Mereka menuntut keadilan dan berharap tersangka dihukum seberat-beratnya atas perbuatan keji yang telah dilakukannya. Kehadiran keluarga korban juga menjadi bukti penting dalam proses hukum yang sedang berjalan.
Proses hukum akan terus berlanjut, dan diharapkan rekonstruksi ini dapat memberikan kepastian hukum bagi keluarga korban. Polisi akan terus bekerja keras untuk mengungkap seluruh fakta dan memastikan tersangka mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum.
Kasus ini menjadi pengingat penting bagi seluruh pengemudi taksi online untuk selalu berhati-hati dan waspada dalam menjalankan tugas. Keamanan dan keselamatan merupakan hal yang utama dan perlu diprioritaskan.