Relawan Wahdah Peduli Evakuasi Lansia Korban Banjir Makassar
Banjir di Makassar memaksa evakuasi warga, terutama lansia dan anak-anak, dengan Relawan Wahdah Peduli dan Wahdah Inspirasi Zakat menjadi garda terdepan dalam membantu proses evakuasi dan penyaluran bantuan.
![Relawan Wahdah Peduli Evakuasi Lansia Korban Banjir Makassar](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/12/140513.469-relawan-wahdah-peduli-evakuasi-lansia-korban-banjir-makassar-1.jpg)
Banjir yang melanda Kota Makassar pada 11 dan 12 Februari 2024 memaksa ratusan warga mengungsi. Relawan Wahdah Peduli dan Wahdah Inspirasi Zakat (WIZ) mengambil peran penting dalam evakuasi warga, khususnya lansia dan anak-anak yang terjebak di lokasi terdampak.
Evakuasi di Kampung Baru dan Sekitarnya
Tim relawan menggunakan perahu karet untuk menjangkau daerah tergenang, seperti Kampung Baru di depan Gedung LAN Makassar. Koordinator Relawan Wahdah Peduli Pusat, Azhari Asaf, melaporkan bahwa ketinggian air mencapai pinggang orang dewasa. Meskipun menantang, evakuasi tetap dilakukan dengan kesiapan tim yang matang. Sebanyak 10 orang, termasuk anak-anak dan lansia, berhasil dievakuasi dari Kampung Baru.
"Khusus di lokasi Kampung Baru, kita evakuasi hari ini sebanyak 10 orang, di antaranya ada anak-anak dan lansia yang lumpuh serta beberapa orang yang terjebak, mereka mau mengungsi," ungkap Azhari Asaf.
Bantuan Terpadu di Makassar, Gowa, dan Maros
Upaya bantuan tidak hanya terfokus di Makassar. WIZ juga telah bergerak ke daerah terdampak di Kabupaten Gowa dan Maros. Azhari menjelaskan bahwa tim relawan telah diterjunkan sejak 11 Februari 2024 ke berbagai lokasi, termasuk Nipa-Nipa dan kawasan Manggala. Bantuan evakuasi dan penyaluran bantuan dilakukan secara serentak di Makassar, Maros, dan Gowa.
Dampak Banjir dan Upaya Penanganan
Banjir yang melanda dua kecamatan di Kota Makassar, Biringkanaya dan Manggala, disebabkan oleh hujan deras beberapa hari sebelumnya. Sebanyak 179 jiwa dari 56 kepala keluarga (KK) terpaksa dievakuasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar ke sejumlah titik pengungsian. BPBD Makassar telah membuka tiga titik pengungsian di Kecamatan Manggala dan dua titik di Kecamatan Biringkanaya, menyediakan tempat penampungan, makanan, air bersih, dan perlindungan sementara bagi para pengungsi.
Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, menyatakan bahwa BPBD terus memantau dan menangani situasi untuk membantu masyarakat yang terdampak. "Kami terus melakukan pemantauan dan penanganan untuk membantu masyarakat yang terdampak," ujarnya.
Kerja Sama dan Imbauan Kewaspadaan
Pemerintah Kota Makassar, BPBD, dan berbagai pihak, termasuk relawan Wahdah Peduli, berkolaborasi untuk menangani dampak banjir dengan cepat dan efisien. Upaya ini mencakup evakuasi, penyaluran bantuan, dan penyediaan tempat pengungsian. Selain itu, imbauan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem dan banjir susulan terus disosialisasikan kepada masyarakat.
Relawan Wahdah Peduli dan WIZ berperan signifikan dalam meringankan beban para korban banjir, khususnya lansia dan anak-anak. Kehadiran mereka menjadi bukti nyata kepedulian dan solidaritas dalam menghadapi bencana alam.