Ribuan Umat Buddha Kirab Menuju Borobudur, Merayakan Tri Suci Waisak
Ribuan umat Buddha mengikuti kirab suci dari Candi Mendut ke Borobudur, membawa api dharma dan air berkah untuk memperingati Tri Suci Waisak 2569 BE.

Magelang, 12 Mei 2024 - Jelang perayaan Tri Suci Waisak 2569 BE, ribuan umat Buddha dan para biksu melakukan kirab sakral dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Kirab yang dimulai pukul 23.25.29 WIB ini membawa api dharma dari Mrapen, Kabupaten Grobogan, dan air berkah dari Umbul Jumprit, Kabupaten Temanggung, yang sebelumnya telah disemayamkan di Candi Mendut. Api dharma tiba di Candi Mendut pada Sabtu (10/5), sementara air berkah pada Minggu (11/5).
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama, Supriyadi, menjelaskan bahwa umat Buddha dari berbagai organisasi dan majelis agama, baik di bawah naungan Walubi maupun di luarnya, turut berpartisipasi dalam kirab ini. "Semuanya banyak sekali yang datang. Mungkin nanti akan bersama-sama memulai prosesi perjalanan dari Mendut menuju Borobudur. Di samping itu pihak panitia sudah mempersiapkan dengan baik urutannya," ungkap Supriyadi. Ia berharap kirab berjalan lancar, tertib, dan sesuai kesepakatan bersama.
Kirab ini bukan sekadar pawai biasa, melainkan sarat makna keagamaan. Supriyadi menekankan pentingnya kesadaran spiritual selama perjalanan. "Itulah yang saya harapkan nanti, teman-teman sekalian bisa melakukan perjalanan dengan sebaik-baiknya, penuh dengan kesadaran. Harapan saya, sambil jalan merenungkan tentang kebajikan Buddha, dhamma, dan sangha," pesannya. Beliau menambahkan bahwa pelaksanaan kirab yang khusyuk dapat mengubah rasa lelah menjadi kebahagiaan: "Kalau semua itu dijalankan, mungkin rasa lelah itu akan hilang. Tetapi yang timbul adalah kebahagiaan," ujarnya.
Kirab Suci Menuju Borobudur: Perjalanan Spiritual Umat Buddha
Prosesi kirab ini merupakan bagian tak terpisahkan dari perayaan Tri Suci Waisak. Ribuan umat Buddha berjalan bersama, membawa api dharma dan air berkah sebagai simbol kesucian dan pencerahan. Perjalanan dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur melambangkan perjalanan spiritual umat Buddha menuju pencerahan.
Api dharma dan air berkah, yang telah melalui perjalanan panjang dari tempat asalnya, diyakini membawa berkah dan energi positif bagi seluruh peserta kirab. Umat Buddha meyakini bahwa dengan mengikuti kirab ini, mereka dapat lebih mendekatkan diri kepada Sang Buddha dan memperdalam pemahaman ajaran Buddha.
Panitia penyelenggara telah mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang untuk memastikan kelancaran dan keamanan prosesi kirab. Pengaturan rute, pengamanan, dan pelayanan kesehatan telah disiapkan untuk memberikan kenyamanan kepada para peserta kirab.
Keikutsertaan ribuan umat Buddha dari berbagai latar belakang menunjukkan betapa pentingnya perayaan Tri Suci Waisak bagi umat Buddha di Indonesia. Peristiwa ini menjadi bukti nyata dari kesatuan dan persatuan umat Buddha dalam menjalankan ajaran agama mereka.
Makna Tri Suci Waisak bagi Umat Buddha
Perayaan Tri Suci Waisak merupakan momen penting bagi umat Buddha di seluruh dunia. Perayaan ini memperingati tiga peristiwa suci dalam kehidupan Sang Buddha, yaitu kelahiran, pencerahan (Buddhahood), dan wafat (Parinibbana). Ketiga peristiwa ini diyakini sebagai tonggak penting dalam penyebaran ajaran Buddha.
Kelahiran Sang Buddha di Lumbini, Nepal, menandai datangnya seorang tokoh agung yang akan membawa ajaran kedamaian dan pencerahan bagi umat manusia. Pencapaian pencerahan sempurna di bawah pohon Bodhi di Bodh Gaya, India, menandai keberhasilan Sang Buddha dalam mengatasi penderitaan dan mencapai kebijaksanaan tertinggi.
Wafatnya Sang Buddha di Kushinagar, India, bukanlah akhir dari ajarannya, melainkan awal dari penyebaran ajaran Buddha yang lebih luas ke seluruh dunia. Ajaran-ajaran Sang Buddha terus dipelajari dan diamalkan oleh umat Buddha hingga saat ini.
Perayaan Tri Suci Waisak menjadi kesempatan bagi umat Buddha untuk merenungkan kembali ajaran Sang Buddha dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Perayaan ini juga menjadi sarana untuk mempererat persaudaraan dan kebersamaan di antara umat Buddha.
Melalui kirab dan berbagai kegiatan lainnya dalam rangkaian perayaan Tri Suci Waisak, umat Buddha berharap dapat memperoleh berkah, kedamaian, dan pencerahan. Perayaan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat nilai-nilai luhur ajaran Buddha, seperti kasih sayang, welas asih, dan kebijaksanaan.
Perjalanan kirab dari Candi Mendut ke Candi Borobudur, dengan membawa api dharma dan air berkah, menjadi simbol perjalanan spiritual umat Buddha menuju pencerahan dan kebahagiaan. Semoga perayaan Tri Suci Waisak tahun ini membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi seluruh umat Buddha di Indonesia dan di seluruh dunia.