Doa Bersama untuk Perdamaian Indonesia di Candi Borobudur
Ratusan umat Buddha dari berbagai negara menggelar Puja Bakti di Candi Borobudur, Jawa Tengah, untuk mendoakan perdamaian Indonesia dan dunia.

Magelang, 10 Mei 2024 - Suasana khidmat menyelimuti Taman Aksobya, Kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Ratusan umat Buddha dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Thailand, berkumpul untuk mengikuti Puja Bakti, sebuah kegiatan doa bersama yang bertujuan untuk mendoakan perdamaian Indonesia dan dunia. Acara yang berlangsung selama dua hari ini, dimulai Sabtu pagi hingga sore hari, menyajikan pemandangan unik dengan setiap peserta membawa alat musik sendiri untuk melantunkan doa.
Ketua Panitia Nyingma Monlam Chenmo Indonesia 2025, Lama Rama Santoso Liem, menjelaskan bahwa Puja Bakti ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. "Puja bhakti ini berbeda dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, yakni setiap umat membawa alat musik sendiri. Doa perdamaian dunia ini pun berlangsung khidmat," ujarnya. Ia menambahkan bahwa tradisi berdoa dengan iringan musik ini sudah dikenal luas, bahkan viral, di berbagai negara, mulai dari Pegunungan Himalaya hingga Asia Tenggara dan Timur. Kegiatan serupa telah dilakukan di Malaysia, Singapura, Taiwan, dan Hongkong.
Alat musik seperti damaru dan lonceng kecil, yang dibawa oleh setiap peserta, menjadi bagian integral dari Puja Bakti ini. Menurut Lama Rama, alat musik tersebut berfungsi sebagai sarana untuk memanjatkan doa. Uniknya, dalam Puja Bakti ini, setiap doa diiringi musik khusus, berbeda dengan praktik umum di mana musik hanya diselingi di antara sesi doa.
Doa untuk Kedamaian Dunia dan NKRI
Puja Bakti ini bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi juga merupakan perwujudan doa dan aspirasi untuk kedamaian dunia dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Para peserta memanjatkan doa agar Indonesia dan dunia dapat hidup rukun, damai, dan terbebas dari segala bentuk konflik dan ketegangan. Lama Rama menekankan bahwa pelaksanaan Puja Bakti dengan iringan musik dari setiap peserta ini merupakan yang pertama kali digelar di Indonesia.
"Puja ini merupakan bagian dari acara Waisak, dan tata cara berdoa ini sudah dikenal sejak dulu di berbagai negara. Tahun lalu kita lakukan adalah Nyingma Monlam. Puja ini sudah dikenal dan viral mulai di Pegunungan Himalaya dan sudah menurun ke Asia Tenggara dan Timur. Dan kegiatan ini sudah dilakukan di berbagai daerah di Malaysia, Singapura, Taiwan dan Hongkong," jelas Lama Rama Santoso Liem. Ia juga menambahkan bahwa selain untuk kebaikan umat, doa ini juga ditujukan untuk perdamaian dunia dan Indonesia.
Acara ini menjadi bukti nyata bagaimana nilai-nilai perdamaian dan persatuan dapat diwujudkan melalui kegiatan keagamaan lintas negara. Dengan membawa alat musik masing-masing, para peserta seakan-akan menciptakan orkestra doa yang syahdu, menggemakan harapan untuk kedamaian di seluruh dunia dan khususnya di Indonesia. Semoga doa-doa yang dipanjatkan dalam Puja Bakti ini dikabulkan dan membawa kedamaian bagi seluruh umat manusia.
Selain doa untuk perdamaian, para peserta juga mendoakan kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh umat manusia. Mereka berharap agar nilai-nilai toleransi dan saling menghormati dapat terus terjaga dan diperkuat, sehingga tercipta kehidupan yang harmonis dan damai di dunia.
Tradisi Puja Bakti di Berbagai Negara
Tradisi Puja Bakti, seperti yang dilakukan di Candi Borobudur, telah lama dipraktikkan di berbagai negara. Bentuk dan tata caranya mungkin berbeda-beda, tetapi inti dari kegiatan ini tetap sama, yaitu memanjatkan doa untuk kedamaian dan kesejahteraan. Penggunaan alat musik dalam Puja Bakti di Candi Borobudur menambah kekhasan dan keunikan acara ini, sekaligus memperkaya tradisi keagamaan di Indonesia.
Kegiatan ini juga menunjukkan pentingnya kerja sama dan persatuan antarumat beragama dalam menjaga perdamaian. Dengan berdoa bersama, mereka menunjukkan komitmen untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan damai bagi generasi mendatang. Semoga semangat persatuan dan perdamaian yang ditunjukkan dalam Puja Bakti ini dapat menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia dan dunia.