Rp1,8 Miliar Dialokasikan Pemkab Pasaman untuk Atasi Masalah Sampah
Pemkab Pasaman, Sumatera Barat, mengalokasikan Rp1,8 miliar dari APBD untuk mengatasi masalah sampah, termasuk edukasi masyarakat dan penyediaan fasilitas pengangkutan sampah.

Pemerintah Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, serius menangani masalah sampah. Buktinya, anggaran sebesar Rp1,8 miliar telah dialokasikan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025 untuk program pengelolaan sampah. Bupati Pasaman, Sabar AS, menegaskan komitmen ini pada Sabtu lalu di Lubuk Sikaping. Langkah ini diambil untuk menciptakan lingkungan bersih dan sehat bagi masyarakat Pasaman.
Prioritas Penanganan Sampah di Pasaman
Bupati Sabar mengakui masih banyaknya kritikan terkait masalah sampah di Pasaman. Namun, ia melihat kritikan tersebut sebagai motivasi untuk meningkatkan kinerja dalam pengelolaan sampah. Ia menekankan pentingnya tanggung jawab bersama dalam menjaga kebersihan lingkungan. "Walaupun masih banyak menuai kritikan tentang sampah, hal itu adalah sebuah cambuk untuk kita, sehingga lebih giat dan optimal lagi dalam mengemban tanggung jawab dalam penanganan sampah," ujar Bupati Sabar.
Ia juga meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk bekerja maksimal sesuai tugas dan fungsinya. Lebih lanjut, ia mengajak masyarakat untuk memiliki rasa tanggung jawab terhadap kebersihan Kabupaten Pasaman. "Mari tanamkan jiwa rasa memiliki untuk Kabupaten Pasaman menuju Pasaman yang bermartabat," imbuhnya.
Upaya Pemkab Pasaman dalam Pengelolaan Sampah
Pemerintah daerah berkomitmen memberikan pelayanan maksimal dalam penanganan sampah. Salah satu upaya yang dilakukan adalah imbauan kepada masyarakat untuk memilah sampah rumah tangga. Pemilahan sampah menjadi kategori organik dan anorganik sesuai kode yang telah disediakan akan memudahkan proses pengangkutan dan pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Saat ini, sekitar 80 petugas kebersihan dikerahkan untuk mengangkut sampah dari berbagai kecamatan, termasuk Rao, Padang Gelugur, Panti, Bonjol, dan Lubuk Sikaping. Mereka dilengkapi dengan 5 kontainer, 3 dump truck, dan 10 becak motor untuk pengangkutan sampah. Rata-rata, 60 ton sampah rumah tangga diangkut setiap harinya ke TPA Koto Tangah, Lubuk Sikaping.
Edukasi dan Optimalisasi Pengelolaan Sampah
Irwan Rudi, Kepala Bidang Kebersihan Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Perhubungan dan Lingkungan Hidup (PRKP2LH) Kabupaten Pasaman, menjelaskan detail mengenai alokasi anggaran dan operasional petugas kebersihan. Ia juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempat yang telah disediakan agar proses pengangkutan lebih efisien dan lingkungan tetap terjaga.
Selain itu, pihaknya gencar melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pemanfaatan kembali sampah. Tujuannya adalah untuk memberikan nilai ekonomis bagi sampah dan mendorong penggunaan kembali sampah dalam kehidupan sehari-hari. Program ini diharapkan dapat mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA dan meningkatkan kesadaran lingkungan.
Kesimpulan
Alokasi anggaran Rp1,8 miliar untuk penanganan sampah menunjukkan komitmen serius Pemkab Pasaman dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. Namun, keberhasilan program ini sangat bergantung pada kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Partisipasi aktif masyarakat dalam memilah sampah dan membuang sampah pada tempatnya sangat krusial untuk mendukung upaya Pemkab Pasaman dalam mengatasi masalah sampah.