Rp336 Miliar Kredit Kopi Sumsel: Dorongan OJK untuk Industri Kopi Lokal
OJK telah menyalurkan kredit senilai Rp336 miliar kepada 8.311 petani dan pengusaha kopi di Sumatera Selatan hingga 2024, sekaligus memfasilitasi ekspor perdana kopi Sumsel ke Malaysia dan Australia.
OJK Salurkan Kredit Rp336 Miliar untuk Industri Kopi Sumatera Selatan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) baru-baru ini mengumumkan penyaluran kredit senilai Rp336 miliar untuk industri kopi di Sumatera Selatan (Sumsel). Kredit ini disalurkan hingga tahun 2024, bertujuan mendorong pengembangan industri kopi lokal dan meningkatkan kesejahteraan petani. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, di Jakarta pada Senin lalu.
Kredit tersebut disalurkan kepada 8.311 rekening petani dan pengusaha kopi. Beberapa bank turut berpartisipasi, diantaranya Bank Sumsel Babel (4.871 rekening, Rp179,7 miliar), Bank Mandiri (134 rekening, Rp10,32 miliar), BNI (298 rekening, Rp9,2 miliar), BRI (2.998 rekening, Rp136,04 miliar), dan BSI (10 rekening, Rp1,08 miliar). OJK menegaskan komitmennya untuk terus mendukung sektor ini, tanpa mengabaikan pengawasan dan prinsip kehati-hatian.
Dukungan OJK Tak Hanya Kredit, Tapi Juga Asuransi dan Fasilitas Ekspor
Selain penyaluran kredit, OJK juga memberikan dukungan lain. Sebanyak 52 petani di Desa Lubuk Buntak, Pagar Alam, menerima polis Asuransi Sinar Mas sebagai bagian dari program Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI). Langkah ini menunjukkan komitmen OJK dalam meningkatkan inklusi keuangan di pedesaan.
Puncaknya, pada Minggu (19/1), OJK bersama Sekretariat Bersama Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah Sumatera Selatan meresmikan ekspor kopi perdana melalui ekosistem industri jasa keuangan. Ekspor perdana ini dilakukan di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, oleh PT Agri Ekspor Indonesia dan PT Asya Syila Nusantara. Ekspor kopi robusta premium asal Pagar Alam ini ditujukan ke Malaysia dan Australia dengan total volume 277,2 ton senilai Rp33,6 miliar.
Strategi OJK untuk Pengembangan Industri Kopi Sumsel
Transaksi ekspor difasilitasi melalui Letter of Credit (LC) dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk sebagai LC Receiving Bank dan PT Bank Maybank Indonesia Tbk sebagai LC Issuing Bank. Keberhasilan ekspor ini menjadi bukti nyata dari kolaborasi antara OJK, pemerintah daerah, dan sektor perbankan dalam mendukung industri kopi Sumsel.
OJK berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan industri kopi Sumsel melalui berbagai inisiatif strategis. Beberapa di antaranya adalah skema kredit/pembiayaan khusus perkebunan kopi, kajian asuransi perkebunan kopi, peningkatan literasi dan inklusi keuangan petani kopi melalui program EKI, pelatihan teknik penanaman dan pengolahan kopi, serta business and product matching untuk memperluas akses pasar.
Kesimpulan
Penyaluran kredit Rp336 miliar dan berbagai inisiatif OJK lainnya menunjukkan komitmen yang kuat dalam memajukan industri kopi Sumatera Selatan. Dukungan ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, daya saing, dan kesejahteraan petani kopi di Sumsel, serta membuka peluang pasar yang lebih luas bagi produk kopi lokal.