OJK Bali dan Pemkab Jembrana Dorong Ekonomi Daerah lewat Bantuan Bibit Kakao
OJK Bali dan Pemkab Jembrana menyerahkan 20.000 bibit kakao super dan 100 ton pupuk organik kepada petani di Jembrana untuk meningkatkan produktivitas dan ekonomi daerah.

Denpasar, 16 Mei 2024 - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali bersama Pemerintah Kabupaten Jembrana menunjukkan komitmen nyata dalam mendorong pengembangan ekonomi daerah melalui sektor pertanian. Bantuan berupa 20.000 bibit kakao super dan 100 ton pupuk organik telah diserahkan kepada Kelompok Tani Kakao Rastani di Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana. Penyerahan bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kakao, komoditas unggulan Jembrana yang memiliki reputasi baik di pasar internasional.
Deputi Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Bali, Rony Ukurta Barus, menjelaskan alasan di balik bantuan ini. "Kakao Jembrana memiliki reputasi yang sangat baik di pasar internasional," ujarnya dalam keterangan tertulis. Jembrana dipilih karena memiliki lahan perkebunan kakao terluas di Bali, sehingga potensi peningkatan produksi sangat besar.
Keterlibatan OJK dalam program ini tidak hanya sebatas regulator lembaga jasa keuangan. OJK juga aktif meningkatkan literasi dan inklusi keuangan melalui program bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Salah satu program TPAKD adalah optimalisasi kredit/pembiayaan sektor prioritas (KPSP) pertanian, termasuk pengembangan budi daya kakao. Bantuan ini merupakan wujud nyata dari komitmen tersebut untuk memberdayakan petani dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Peningkatan Produktivitas Kakao Jembrana
Bantuan bibit kakao super dan pupuk organik diharapkan mampu meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen petani di Jembrana. Bibit unggul yang diberikan dipilih secara khusus untuk memastikan pertumbuhan yang optimal dan hasil panen yang melimpah. Pupuk organik yang diberikan juga ramah lingkungan dan akan membantu menjaga kesuburan tanah.
Bupati Jembrana, I Made Kembang Hartawan, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif OJK. Ia menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak untuk meningkatkan produktivitas petani. "Salah satu yang harus diperhatikan adalah ketersediaan air sehingga diharapkan bantuan permodalan yang diperoleh dapat digunakan untuk menjamin ketersediaan air untuk lahan perkebunan khususnya kakao," kata Bupati Kembang Hartawan.
Lebih lanjut, Bupati juga berharap bantuan ini dapat menjadi motivasi bagi petani untuk terus meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya. Dengan peningkatan produktivitas, diharapkan kesejahteraan petani di Jembrana dapat meningkat secara signifikan.
Dukungan terhadap petani tidak hanya berupa bantuan bibit dan pupuk. OJK juga mencatat telah menyalurkan pembiayaan kepada petani kakao dan koperasi kakao di Jembrana sebesar Rp1,39 miliar pada tahun 2024 melalui program pengembangan ekonomi daerah. Pembiayaan tersebut masih dalam kualitas lancar, menunjukkan potensi sektor pertanian, khususnya kakao, yang menjanjikan untuk memperoleh pembiayaan dari industri perbankan.
Ekspansi Program ke Kabupaten Lain di Bali
Suksesnya program di Jembrana membuka peluang untuk perluasan program ke kabupaten lain di Bali. OJK berencana untuk melanjutkan program serupa di daerah lain yang memiliki potensi pengembangan budi daya kakao. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani kakao di seluruh Bali.
Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam mengembangkan sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan dukungan dari berbagai pihak, sektor pertanian di Bali, khususnya budi daya kakao, memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkontribusi pada perekonomian daerah.
Langkah konkret OJK dan Pemkab Jembrana ini menjadi bukti nyata sinergi pemerintah dan lembaga keuangan dalam mendukung sektor pertanian. Semoga program ini dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi petani kakao di Bali dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.