Rp500 Juta untuk Sertifikasi Juri Kesenian Jayapura
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayapura menganggarkan Rp500 juta pada 2025 untuk sertifikasi juri kesenian dan budaya guna meningkatkan kualitas kompetisi dan kredibilitas penjurian.
Kabupaten Jayapura, Papua, akan meningkatkan kualitas penyelenggaraan kompetisi seni dan budaya. Pemerintah Kabupaten Jayapura, melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp500 juta pada tahun 2025 untuk program sertifikasi juri.
Keputusan ini diambil karena hingga saat ini, Kabupaten Jayapura belum memiliki juri kesenian dan kebudayaan yang tersertifikasi. Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar Jayapura, Fred Modouw, menjelaskan pentingnya sertifikasi untuk menjaga kredibilitas hasil penjurian. "Sertifikasi juri merupakan bagian terpenting dalam menjaga kredibilitas hasil penjurian pada kompetisi kesenian dan kebudayaan," ujar Fred di Sentani, Rabu (22/1).
Selama ini, pemilihan juri didasarkan pada pengalaman, bukan sertifikasi. Dengan program sertifikasi ini, diharapkan para juri akan lebih kredibel dan profesional dalam menjalankan tugasnya. "Ke depan, kami berharap para juri yang tersertifikasi akan benar-benar kredibel dan memiliki bobot dalam mengelola penjurian pada sebuah event," tambah Fred.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Disbudpar Jayapura. Pada tahun 2024, fokus anggaran lebih diarahkan pada peningkatan kapasitas pelaku seni dan budaya melalui pelatihan-pelatihan. Tahun 2025, fokus bergeser ke sertifikasi juri untuk mendukung peningkatan kualitas kompetisi.
Program peningkatan kapasitas pelaku seni juga dinilai penting. "Pengembangan kapasitas pelaku seni juga merupakan bagian penting, sehingga hasilnya yang kami harapkan yakni mereka dapat membuat gebrakan di kampung masing-masing," jelas Fred. Harapannya, para seniman dapat berkarya dan memberikan dampak positif di lingkungan mereka.
Sebagai contoh nyata dampak positif pelatihan, Disbudpar Jayapura mengapresiasi karya pemuda Kampung Sereh. Kelompok pemuda ini berhasil menyelenggarakan pagelaran seni dan budaya yang menyisipkan pesan pelestarian hutan sagu. "Pemuda Kampung Sereh ini luar biasa dalam membuat terobosan," puji Fred.
Dengan adanya anggaran Rp500 juta untuk sertifikasi juri dan program peningkatan kapasitas seniman sebelumnya, Kabupaten Jayapura berharap dapat meningkatkan kualitas seni dan budaya daerah, serta mendorong kreativitas seniman lokal untuk berkarya dan melestarikan budaya daerah.