Rp5,1 Miliar Digelontorkan untuk Perbaikan Jalan Kotabumi-Bandar Abung, Lampung
Pemerintah Provinsi Lampung menggelontorkan dana Rp5,1 miliar untuk perbaikan ruas jalan Kotabumi-Bandar Abung sepanjang 1,5 kilometer guna menunjang perekonomian daerah.

Pemerintah Provinsi Lampung telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp5,1 miliar untuk perbaikan ruas jalan Kotabumi-Bandar Abung di Kabupaten Lampung Utara. Perbaikan jalan sepanjang 1,5 kilometer ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan menunjang perekonomian masyarakat di wilayah tersebut. Kepala Dinas Bina Marga Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung, Muhammad Taufiqullah, menjelaskan bahwa perbaikan ini sangat penting mengingat ruas jalan tersebut merupakan jalur utama yang menghubungkan beberapa daerah penting.
Perbaikan jalan Kotabumi-Bandar Abung, yang memiliki panjang total 20 kilometer, dilakukan dengan penambahan lapisan overlay. Langkah ini diambil untuk mengatasi kerusakan jalan sepanjang 1,5 kilometer yang selama ini menghambat arus barang dan jasa. "Kami sudah perbaiki ditambah dengan membuat overlay satu lapis, semua sudah diperbaiki dan total anggarannya mencapai Rp5,1 miliar," kata Taufiqullah dalam keterangannya di Lampung Utara, Selasa (11/3).
Pentingnya perbaikan jalan ini juga ditekankan oleh Taufiqullah. Ia menjelaskan bahwa ruas jalan ini merupakan akses vital yang menghubungkan beberapa jalur penting, termasuk pintu Tol Gunung Batin yang berjarak sekitar 40 kilometer dari Kotabumi. "Ruas jalan Kotabumi-Bandar Abung ini nanti tembus ke pintu Tol Gunung Batin, jaraknya sekitar 40 kilometer kalau dari Kotabumi. Bila dari Gunung Batin sekitar 20 kilometer, jadi sangat strategis," ujarnya.
Perbaikan Jalan Provinsi untuk Dorong Perekonomian
Taufiqullah menambahkan bahwa perbaikan jalan tidak hanya terfokus pada ruas Kotabumi-Bandar Abung. Pemerintah Provinsi Lampung juga mengalokasikan anggaran sebesar Rp29 miliar untuk perbaikan enam ruas jalan lainnya di wilayah tersebut. Perbaikan ini bertujuan untuk mendukung sektor pertanian dan perkebunan, khususnya komoditas tebu dan singkong yang menjadi andalan ekonomi daerah.
"Sebenarnya tidak hanya disini tapi ada beberapa ruas yang diperbaiki sekitar enam ruas jalan, dan anggaran totalnya mencapai Rp29 miliar," tambahnya. Ia memastikan bahwa perbaikan jalan ini akan berdampak positif bagi kelancaran perekonomian masyarakat setempat. "Jalan ini urat nadi perekonomian sehingga kami bangun jalan ini untuk mendukung sektor pertanian serta perkebunan seperti komoditas utama disini ada tebu dan singkong. Supaya perekonomian masyarakat bisa berjalan dengan lancar," jelasnya.
Perbaikan infrastruktur jalan provinsi ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas ke sentra-sentra produksi pertanian. Hal ini akan mempermudah distribusi hasil pertanian dan mempercepat pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Dengan perbaikan jalan yang memadai, diharapkan para petani dapat lebih mudah mengangkut hasil panen mereka ke pasar, sehingga meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka.
Ruas Jalan yang Diperbaiki
Dinas BMBK Provinsi Lampung mencatat beberapa ruas jalan yang menjadi fokus perbaikan. Selain ruas Kotabumi-Bandar Abung, perbaikan juga dilakukan di beberapa ruas jalan penting lainnya yang menghubungkan sentra produksi tebu di Kabupaten Lampung Utara. Berikut daftar ruas jalan yang diperbaiki:
- Kotabumi-Bandar Abung
- Negara Ratu-Gunung Betuah
- Negara Ratu-Simpang Tujok
- Negara Ratu-Simpang Soponyono
- Bandar Abung-Simpang Tujok
- Ketapang-Negara Ratu
Akses jalan yang memadai ke sentra produksi tebu di daerah Bungamayang, Tanjungraja, Abung Timur, Muara Sungkai, dan Sungkai Utara sangat penting untuk menunjang kelancaran distribusi hasil panen. Perbaikan jalan-jalan tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas sektor pertanian di Kabupaten Lampung Utara.
Dengan total anggaran mencapai Rp29 miliar untuk perbaikan enam ruas jalan, pemerintah Provinsi Lampung menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan infrastruktur dan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah. Perbaikan jalan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Lampung Utara, khususnya para petani tebu dan singkong.