RS Polri Hentikan Identifikasi Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza
Rumah Sakit Polri Kramat Jati resmi menghentikan proses identifikasi korban kebakaran Glodok Plaza setelah mengidentifikasi enam jenazah dari 14 kantong jenazah yang diterima, penghentian didasari beberapa pertimbangan, termasuk selesainya pencarian bara

Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur, resmi menghentikan proses identifikasi jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Taman Sari, Jakarta Barat. Penghentian ini diumumkan Rabu (05/03) setelah upaya maksimal dilakukan tim identifikasi korban bencana (DVI).
Keputusan ini diambil berdasarkan beberapa pertimbangan penting. Pertama, proses pencarian barang bukti di tempat kejadian perkara (TKP) telah dihentikan, dan tidak ada lagi pengiriman barang bukti atau potongan tubuh (body part) ke pos DVI. Kedua, tidak ada tambahan data ante-mortem dari keluarga korban. Ketiga, semua 'body part' dan properti telah diperiksa secara medis dan laboratorium.
Meskipun demikian, Brigjen Pol Nyoman Eddy Purnama Wirawan, Karodokpol Pusdokkes Polri, menyatakan bahwa jika di kemudian hari ditemukan kembali barang bukti atau bagian tubuh dan properti milik korban yang dilaporkan hilang, tim DVI akan kembali meneruskan pemeriksaan.
Proses Identifikasi dan Temuan
RS Polri telah menerima total 16 kantong jenazah dari TKP kebakaran Glodok Plaza pada 15 Januari 2024. Dua kantong di antaranya ternyata tidak berisi potongan tubuh korban setelah pemeriksaan berulang oleh dokter forensik dan dokter gigi forensik. Dari 14 kantong jenazah lainnya, enam korban berhasil diidentifikasi.
Keenam jenazah yang teridentifikasi adalah: Zukhi F Rahdja (laki-laki, 42 tahun), Aulia Belinda (perempuan, 28 tahun), Osima Yukari (perempuan, 29 tahun), Desty Eka Putri S (perempuan, 24 tahun), Keren Shallom Jeremiah (perempuan, 21 tahun), dan Ade Aryanti (perempuan, 30 tahun). Identifikasi dilakukan melalui pemeriksaan DNA dan pemeriksaan medis.
Proses identifikasi ini melibatkan pemeriksaan DNA yang akurat dan teliti, serta pemeriksaan medis yang memastikan kecocokan data ante-mortem dan post-mortem. Hal ini menunjukkan dedikasi tim DVI dalam mengungkap identitas para korban.
Penyebab Kebakaran dan Penyelidikan
Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri telah menyimpulkan bahwa kebakaran Glodok Plaza disebabkan oleh hubungan arus pendek listrik di lantai 9 gedung pada 15 Januari 2024. Arus pendek tersebut berawal dari untaian kabel di belakang sebuah videotron.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan, menjelaskan bahwa hubungan arus pendek di belakang videotron tersebut menimbulkan percikan api yang memicu kebakaran. Hal ini menjadi temuan penting dalam penyelidikan penyebab kebakaran yang menelan korban jiwa.
Kesimpulan dari penyelidikan ini menjadi informasi penting untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Perbaikan instalasi listrik dan pemeriksaan berkala menjadi langkah penting untuk memastikan keamanan gedung-gedung tinggi.
Meskipun proses identifikasi telah dihentikan, kasus kebakaran Glodok Plaza tetap menjadi perhatian publik. Langkah-langkah pencegahan dan penyelidikan lebih lanjut diharapkan dapat memberikan keadilan bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.