RSUD Temanggung Dapatkan Suntikan Dana Rp150 Miliar untuk Pengembangan
Pemkab Temanggung akan mengembangkan RSUD dengan dana Rp150 miliar dari DBHCHT untuk meningkatkan layanan kesehatan, khususnya di daerah pinggiran.

Pemerintah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, berkomitmen meningkatkan layanan kesehatan masyarakat dengan mengembangkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Temanggung senilai Rp150 miliar. Proyek besar ini dijadwalkan berlangsung pada tahun 2026-2027, menandai langkah signifikan dalam memajukan fasilitas kesehatan di Temanggung.
Bupati Temanggung, Agus Setyawan, mengungkapkan rencana pengembangan RSUD ini pada Minggu lalu di Temanggung. "Kita akan membangun fasilitas kesehatan, pengembangan rumah sakit senilai Rp150 miliar, pada 2026-2027," ujar Bupati Agus. Pernyataan ini menegaskan komitmen Pemkab Temanggung dalam menyediakan akses kesehatan yang lebih baik bagi warganya.
Proses pengembangan RSUD telah dimulai dengan tahap lelang manajemen konstruksi yang menelan biaya hampir Rp3 miliar. Tahap selanjutnya, yaitu lelang fisik, diperkirakan akan dimulai pada bulan Juni atau Juli 2025. Hal ini menunjukkan bahwa proyek tersebut telah memasuki fase persiapan yang matang dan terencana dengan baik.
Pengembangan RSUD Temanggung: Langkah Maju Layanan Kesehatan
Pengembangan RSUD Temanggung senilai Rp150 miliar merupakan bukti nyata kepedulian Pemkab Temanggung terhadap peningkatan kualitas layanan kesehatan. Dana yang cukup besar ini diharapkan dapat digunakan secara efektif dan efisien untuk meningkatkan fasilitas dan infrastruktur rumah sakit.
Selain pengembangan RSUD, Pemkab Temanggung juga mengalokasikan dana dari Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk pembangunan Puskesmas rawat inap di daerah pinggiran. Sebanyak 40 persen dari DBHCHT akan diprioritaskan untuk sektor kesehatan, sesuai dengan Permenkeu.
Pembangunan Puskesmas rawat inap di daerah pinggiran dinilai sebagai langkah strategis untuk menjangkau masyarakat di pedesaan yang akses kesehatannya masih terbatas. Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan pemerataan akses layanan kesehatan di seluruh wilayah Kabupaten Temanggung.
Dana DBHCHT untuk Puskesmas Rawat Inap
Penggunaan dana DBHCHT untuk pembangunan Puskesmas rawat inap di daerah pinggiran merupakan langkah inovatif. Hal ini menunjukkan bahwa Pemkab Temanggung menyadari pentingnya pemerataan akses kesehatan, khususnya di wilayah yang sulit dijangkau.
Dengan adanya Puskesmas rawat inap di daerah pinggiran, masyarakat tidak perlu lagi menempuh perjalanan jauh untuk mendapatkan perawatan kesehatan. Ini akan sangat membantu, terutama bagi warga yang tinggal di daerah terpencil dan memiliki keterbatasan akses transportasi.
Pembangunan Puskesmas rawat inap ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di pedesaan. Dengan akses kesehatan yang lebih mudah, masyarakat dapat lebih mudah menjaga kesehatan dan mendapatkan perawatan yang tepat waktu.
Pemkab Temanggung berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan di seluruh wilayah. Pengembangan RSUD dan pembangunan Puskesmas rawat inap merupakan langkah nyata untuk mencapai tujuan tersebut. Semoga dengan adanya peningkatan fasilitas kesehatan ini, masyarakat Temanggung dapat hidup lebih sehat dan sejahtera.
Kesimpulannya, pengembangan RSUD Temanggung dan pembangunan Puskesmas rawat inap di daerah pinggiran merupakan langkah penting dalam meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan di Kabupaten Temanggung. Komitmen Pemkab Temanggung dalam mengalokasikan dana DBHCHT untuk sektor kesehatan menunjukkan prioritas yang tinggi terhadap kesejahteraan masyarakat.