RSUD Wamena Jadi RS Regional Papua Pegunungan Sementara
RSUD Wamena ditunjuk sementara sebagai rumah sakit regional Papua Pegunungan karena RSUD Provinsi masih dalam tahap perencanaan, ungkap Kepala Dinkes Papua Pegunungan.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wamena di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, kini menjalankan tugas ganda. Sejak Senin, 24 Februari 2024, RSUD Wamena ditunjuk sebagai rumah sakit regional sementara. Hal ini terjadi karena pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Provinsi Papua Pegunungan masih dalam tahap perencanaan, belum ada kejelasan kapan pembangunan akan dimulai.
Penunjukan RSUD Wamena sebagai rumah sakit regional sementara ini diumumkan langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Papua Pegunungan, Isak Yikwa. Beliau menjelaskan bahwa kurang lebih dua tahun sejak Provinsi Papua Pegunungan berdiri, belum ada rumah sakit provinsi yang beroperasi. Kondisi ini memaksa pemerintah daerah untuk mengambil langkah sementara dengan memanfaatkan fasilitas yang sudah ada.
Keputusan ini diambil setelah adanya arahan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI kepada Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan untuk membangun rumah sakit tipe A. Namun, proses pembangunan rumah sakit ini ternyata menghadapi berbagai kendala, sehingga penunjukan RSUD Wamena menjadi solusi sementara untuk memenuhi kebutuhan layanan kesehatan di tingkat regional.
Tantangan Pembangunan RSUD Provinsi Papua Pegunungan
Isak Yikwa menjelaskan bahwa pembangunan rumah sakit provinsi ini menghadapi beberapa tantangan. Salah satu kendala utama adalah masalah perolehan lahan. Proses pengadaan tanah untuk pembangunan rumah sakit seluas 5-10 hektare ini membutuhkan waktu dan koordinasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Dinkes Papua Pegunungan tidak dapat menangani masalah pertanahan sendiri, sehingga membutuhkan dukungan dari OPD lain. Selain itu, pengelolaan limbah medis juga menjadi pertimbangan penting dalam perencanaan pembangunan rumah sakit. Perencanaan yang matang dan kajian ilmiah dari para ahli diperlukan agar pembangunan rumah sakit dapat berjalan lancar dan diterima oleh masyarakat.
Pembangunan rumah sakit, menurut Isak, bukanlah hal yang mudah. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan, termasuk potensi penolakan dari masyarakat jika perencanaan tidak melibatkan mereka secara aktif. Oleh karena itu, dibutuhkan diskusi dan koordinasi yang intensif dengan berbagai pihak untuk memastikan pembangunan rumah sakit dapat berjalan tanpa hambatan.
Solusi Sementara dan Perencanaan Ke Depan
Sebagai solusi sementara, RSUD Wamena akan menjalankan fungsi sebagai rumah sakit regional. Namun, pemerintah daerah tetap berkomitmen untuk membangun RSUD Provinsi Papua Pegunungan secara permanen. Proses perencanaan dan pengadaan lahan masih terus dilakukan, dengan harapan pembangunan dapat segera dimulai setelah semua kendala teratasi.
Pemerintah daerah menyadari pentingnya ketersediaan fasilitas kesehatan yang memadai untuk masyarakat Papua Pegunungan. Oleh karena itu, mereka berupaya untuk menyelesaikan berbagai kendala yang dihadapi dalam pembangunan RSUD Provinsi, termasuk masalah pertanahan dan pengelolaan limbah medis. Proses ini diharapkan dapat berjalan lancar dan mendapat dukungan penuh dari seluruh pihak terkait.
Dengan ditunjuknya RSUD Wamena sebagai rumah sakit regional sementara, diharapkan pelayanan kesehatan di wilayah Papua Pegunungan tetap dapat berjalan optimal. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus berupaya membangun rumah sakit provinsi yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Pembangunan RSUD Provinsi Papua Pegunungan yang definitif diharapkan dapat segera terwujud, sehingga masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan yang lebih baik dan komprehensif. Langkah sementara ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah tersebut.