Said Abdullah Bantu Guru di Kangean yang Sepeda Motornya Dibakar Murid
Ketua Banggar DPR RI, Said Abdullah, memberikan bantuan sepeda motor dan uang tunai kepada guru honorer di Kepulauan Kangean, Sumenep, yang sepeda motornya dibakar muridnya sendiri karena menegur perilaku murid tersebut terhadap orang tuanya.
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, MH Said Abdullah, memberikan bantuan kepada Ahmad Nurdin, seorang guru honorer asal Kepulauan Kangean, Sumenep, Jawa Timur. Sepeda motor Nurdin dibakar oleh salah seorang muridnya beberapa waktu lalu. Bantuan tersebut diberikan langsung oleh Said Abdullah di kediamannya di Sumenep pada Rabu, 29 Januari 2025.
Bantuan yang diberikan berupa satu unit sepeda motor baru dan uang tunai sebesar Rp15 juta. Said Abdullah menyatakan keprihatinannya atas kejadian yang menimpa Nurdin, yang telah mengabdi sebagai guru honorer selama 30 tahun. "Saya berharap ini menjadi kasus terakhir," ujar Said Abdullah. Pernyataan tersebut menunjukkan kepedulian terhadap keselamatan dan kesejahteraan para guru di Indonesia.
Insiden pembakaran sepeda motor terjadi pada 13 Januari 2025. Nurdin, guru berusia 52 tahun dari Desa Pajanangger, Kecamatan Arjasa, menegur muridnya, AQ (19), karena bersikap kasar kepada orang tuanya. Nurdin memberikan nasihat agar muridnya menghormati orang tua, namun nasihat tersebut justru memicu kemarahan AQ hingga nekat membakar sepeda motor sang guru. AQ bahkan sempat mengancam akan membunuh Nurdin dengan pedang, namun berhasil dicegah oleh guru dan murid lain.
Selain bantuan materi, Said Abdullah juga memastikan keselamatan Nurdin dengan berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Ia mengapresiasi respon cepat aparat dalam menangani kasus ini dan berharap hukum dapat memberikan efek jera kepada pelaku. "Kami ucapkan terima kasih kepada aparat kepolisian yang responsif menangani kasus ini. Saya harap hukum berjalan tegas untuk memberikan efek jera," tegas Said Abdullah.
Nurdin sendiri menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan yang diterimanya. Meskipun mengalami kejadian yang menyakitkan, ia tetap berkomitmen untuk mengabdi di dunia pendidikan. "Bantuan ini sangat berarti bagi saya. Meski insiden ini menyakitkan, saya tetap berkomitmen untuk mengabdi di dunia pendidikan," kata Nurdin. Pernyataan ini menunjukkan dedikasi dan ketangguhan seorang guru menghadapi cobaan.
Kasus ini menyoroti pentingnya perlindungan dan penghormatan terhadap profesi guru. Peristiwa ini juga menjadi pengingat akan pentingnya pendidikan karakter bagi siswa, agar tercipta lingkungan belajar yang aman dan kondusif. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak, dan langkah-langkah pencegahan dapat diterapkan untuk menghindari insiden serupa di masa mendatang.