Sanggar Robongholo Gelar Pagelaran Seni Budaya di Hutan Sagu Kampung Sereh, Jayapura
Sanggar Robongholo di Kabupaten Jayapura, Papua, menggelar pagelaran seni dan budaya bertajuk 'Simfoni Alam dan Budaya' di Hutan Sagu Kampung Sereh, menampilkan seni tradisional Sentani dan pameran kuliner lokal, sebagai upaya pelestarian budaya dan alam.
Pementasan Budaya Sentani di Hutan Sagu
Kabupaten Jayapura, Papua, baru-baru ini menjadi saksi perhelatan akbar seni dan budaya. Sanggar Robongholo sukses menggelar pagelaran bertajuk "Simfoni Alam dan Budaya" di Hutan Sagu Kampung Sereh pada tanggal 23 Januari. Acara ini menampilkan beragam kesenian tradisional Suku Sentani, menarik perhatian baik masyarakat lokal maupun pecinta budaya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Jayapura, Benyamin Yarisetouw, memberikan apresiasi tinggi atas terselenggaranya acara ini. Menurutnya, pagelaran tersebut merupakan contoh nyata kolaborasi apik antara Sanggar Robongholo, Pemerintah Kampung Sereh, Ondoafi (tua adat) Kampung Sereh, dan berbagai pihak pendukung. Inisiatif dari akar rumput ini dinilai sangat positif dalam upaya pelestarian seni dan budaya.
Pagelaran budaya tersebut menyuguhkan berbagai pertunjukan menarik. Tari-tarian adat Sentani yang memukau, iringan musik tradisional yang khas, serta pameran foto dan kuliner lokal berbasis sagu menjadi daya tarik utama. Hutan Sagu Kampung Sereh sendiri dipilih sebagai lokasi karena kekayaan alam dan budayanya yang kental dengan identitas Suku Sentani.
Melestarikan Budaya dan Alam
Ketua Sanggar Robongholo, Jimmi Ondikleuw, menjelaskan tujuan utama kegiatan ini. "Kami ingin melestarikan seni dan budaya asli Suku Sentani, serta menunjukkan harmoni antara manusia dan alam," ujarnya. Menurutnya, seni dan budaya bukan hanya identitas, tetapi juga cara menjaga lingkungan, terutama hutan sagu yang vital bagi masyarakat Sentani.
Hal senada disampaikan Ondoafi Kampung Sereh, Yanto Eluay. Ia memberikan apresiasi kepada Sanggar Robongholo atas upayanya menjaga warisan leluhur. "Hutan sagu ini bukan sekadar tempat, tetapi warisan yang harus kita jaga," tegasnya. Pagelaran ini, menurutnya, mengingatkan pentingnya kesatuan antara budaya dan alam.
Dukungan Pemerintah dan Masyarakat
Pemerintah Kabupaten Jayapura memberikan dukungan penuh terhadap pagelaran ini. Apresiasi diberikan bukan hanya pada penyelenggara, tetapi juga pada semangat masyarakat Kampung Sereh dalam melestarikan warisan budaya mereka. Keberhasilan acara ini diharapkan dapat menginspirasi daerah lain untuk melakukan hal serupa.
Kesimpulannya, pagelaran seni dan budaya di Hutan Sagu Kampung Sereh merupakan bukti nyata komitmen dalam menjaga warisan budaya dan alam. Kerja sama antara berbagai pihak menjadi kunci keberhasilan acara yang sarat makna ini.