Santri Tenggelam di Situ Rawagede, Cianjur: Jasad Ditemukan Setelah Pencarian Tiga Jam
Jasad M. Rido (14), santri yang tenggelam di Situ Rawagede, Cianjur, ditemukan setelah pencarian tiga jam oleh petugas gabungan; pihak berwenang mengimbau warga untuk tidak berenang di situ karena kedalamannya.

Kecelakaan tragis terjadi di Situ Rawagede, Desa Rawagede, Kecamatan Tanggeung, Cianjur, Jawa Barat. Seorang santri, M. Rido (14), dilaporkan hilang tenggelam pada Minggu, 26 Januari 2024. Setelah pencarian intensif selama tiga jam, petugas gabungan akhirnya menemukan jasadnya.
Kapolsek Tanggeung, AKP Dedi Suryaman, menjelaskan bahwa laporan awal diterima dari warga sekitar. Korban tengah berenang bersama empat teman santri lainnya ketika kejadian nahas itu terjadi. Diduga, M. Rido yang tidak bisa berenang memaksakan diri mengikuti teman-temannya ke tengah situ hingga akhirnya tenggelam.
Upaya pencarian melibatkan personel Polsek Tanggeung, TNI, BPBD Cianjur, Basarnas Cianjur, dan relawan. Kejadian ini menyoroti pentingnya kewaspadaan dan kepatuhan terhadap aturan keselamatan di area Situ Rawagede.
Setelah ditemukan, jasad M. Rido langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Proses penyerahan disaksikan oleh pengurus pondok pesantren tempat korban menimba ilmu.
AKP Dedi Suryaman juga menekankan bahwa Situ Rawagede sebenarnya merupakan area yang berbahaya untuk berenang. Kedalaman situ yang cukup signifikan menjadi ancaman serius bagi keselamatan pengunjung. Oleh karena itu, pihak berwenang secara tegas melarang aktivitas berenang di lokasi tersebut.
"Kami imbau agar warga dan wisatawan yang datang ke situ mematuhi imbauan tidak berenang karena dasarnya cukup dalam, untuk menghindari hal serupa kami minta aparat desa dan warga setempat disiagakan," tegas AKP Dedi Suryaman.
Seorang saksi mata, Imat (23), menceritakan bahwa ia melihat lima santri berenang di tengah Situ Rawagede. Korban terlihat ragu dan takut, namun tetap memaksakan diri hingga akhirnya tenggelam. Imat dan warga sekitar sempat berupaya melakukan pencarian, namun baru membuahkan hasil setelah petugas gabungan tiba di lokasi.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya keselamatan dan kewaspadaan, khususnya di area wisata alam yang berpotensi bahaya. Pihak berwenang berharap kejadian serupa dapat dihindari dengan meningkatkan pengawasan dan sosialisasi kepada masyarakat.