SAR Buton Cari Anak Hilang di Hutan, Pencarian Hari Kedua Belum Membuahkan Hasil
Tim SAR gabungan dari Basarnas Kendari dan Baubau masih melakukan pencarian terhadap Wa Sarpin (12) yang hilang di hutan Desa Manuru, Buton, Sulawesi Tenggara sejak Jumat lalu.

Seorang anak laki-laki bernama Wa Sarpin (12) dilaporkan hilang di hutan Desa Manuru, Kecamatan Siontapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara. Kejadian ini bermula pada Jumat, 21 Maret 2024, sekitar pukul 16.00 WITA, saat korban bermain di luar rumah dan terakhir terlihat oleh tetangganya di hutan sekitar 500 meter dari rumahnya. Tim Penyelamat Pos SAR Baubau, dibantu oleh berbagai pihak, telah melakukan pencarian intensif sejak Senin, 24 Maret 2024, namun hingga kini belum membuahkan hasil.
Kepala Basarnas Kendari, Aminuddin, menjelaskan bahwa laporan hilangnya Wa Sarpin diterima pada Senin pukul 14.22 WITA. Tim SAR langsung diterjunkan ke lokasi yang berjarak sekitar 79 kilometer dari Pos SAR Baubau. Operasi pencarian yang telah memasuki hari kedua ini dilakukan dengan membagi tim menjadi dua kelompok untuk memperluas area pencarian.
"Berdasarkan informasi tersebut, kami menurunkan Tim Penyelamat Pos SAR Baubau menuju ke lokasi untuk memberikan bantuan SAR," kata Aminuddin saat dihubungi di Kendari. "Pencarian telah dilakukan oleh pihak keluarga dan masyarakat sekitar, namun hingga informasi diterima dengan hasil nihil," tambahnya, menekankan kesulitan pencarian yang dihadapi tim.
Pencarian Intensif Libatkan Tim Gabungan dan Peralatan Canggih
Operasi pencarian Wa Sarpin melibatkan tim gabungan yang terdiri dari Staf Ops Basarnas Kendari, Pos SAR Baubau, masyarakat setempat, dan keluarga korban. Kerja sama dan koordinasi yang solid antar tim menjadi kunci dalam upaya menemukan anak tersebut. Mereka mengerahkan berbagai peralatan untuk mendukung operasi pencarian, termasuk mobil penyelamat, peralatan SAR evakuasi dan medis, peralatan komunikasi, drone thermal, dan peralatan pendukung keselamatan lainnya.
Penggunaan drone thermal menjadi salah satu upaya untuk mempercepat proses pencarian. Drone ini diharapkan dapat mendeteksi keberadaan Wa Sarpin melalui panas tubuhnya, meskipun kondisi hutan yang lebat dapat menjadi tantangan tersendiri. Tim SAR juga memanfaatkan pengetahuan lokal dari masyarakat sekitar mengenai medan dan kondisi hutan di Desa Manuru.
Aminuddin menambahkan bahwa pada hari kedua pencarian, tim dibagi menjadi dua untuk memperluas cakupan area pencarian. Strategi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan mempercepat proses penemuan Wa Sarpin. Proses pencarian masih terus berlanjut dengan harapan dapat segera menemukan anak tersebut dalam keadaan selamat.
Tantangan Pencarian di Hutan Desa Manuru
Pencarian Wa Sarpin dihadapkan pada sejumlah tantangan. Luas dan lebatnya hutan Desa Manuru menjadi kendala utama. Kondisi medan yang sulit dijangkau dan vegetasi yang rimbun menyulitkan tim SAR dalam melakukan pencarian. Selain itu, keterbatasan akses jalan juga memperlambat proses evakuasi jika Wa Sarpin ditemukan.
Meskipun demikian, tim SAR tetap optimis dan terus berupaya maksimal dalam melakukan pencarian. Dukungan dari masyarakat sekitar dan keluarga korban sangat membantu dalam memberikan informasi dan dukungan logistik. Semoga upaya pencarian ini segera membuahkan hasil dan Wa Sarpin dapat segera ditemukan dalam keadaan selamat.
Proses pencarian masih berlanjut dan pihak Basarnas Kendari akan terus memberikan informasi terbaru terkait perkembangan pencarian Wa Sarpin. Doa dan dukungan dari seluruh pihak sangat diharapkan untuk membantu mempercepat proses pencarian dan memastikan keselamatan Wa Sarpin.
"Pukul 06.55 Wita, pagi tadi kami melanjutkan operasi dengan membagi dua tim," ujar Aminuddin, menjelaskan strategi pencarian yang dilakukan.