SAR Evakuasi 13 Orang dari Kapal Mati Mesin di Wakatobi

Tim SAR Gabungan berhasil mengevakuasi 13 orang dari KM Nuriski yang mengalami mati mesin di perairan Wakatobi, Sulawesi Tenggara; semua penumpang dan awak kapal selamat.

Wakatobi, Sulawesi Tenggara - Sebuah operasi penyelamatan laut berhasil dilakukan oleh Tim SAR Gabungan di perairan Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Kejadian bermula ketika KM Nuriski, sebuah kapal yang membawa 13 orang, mengalami mati mesin di antara Pulau Wanci dan Pulau Kaledupa pada Senin, 10/2, sekitar pukul 11.55 WITA.

Kronologi Kejadian

Informasi awal mengenai kecelakaan kapal tersebut diterima oleh pihak Basarnas Kendari dari warga Wakatobi. Kepala Basarnas Kendari, Aminuddin P.S., menjelaskan bahwa laporan tersebut langsung ditindaklanjuti. Tim Penyelamat Pos SAR Wakatobi segera diberangkatkan menuju lokasi kejadian sekitar pukul 12.15 WITA. Jarak tempuh dari Pos SAR Wakatobi ke lokasi kejadian diperkirakan sekitar 20 mil laut.

Namun, sebuah perkembangan positif terjadi selama perjalanan tim penyelamat. Sekitar pukul 12.40 WITA, informasi diterima bahwa KM Nuriski dan seluruh penumpangnya telah ditemukan oleh KM Kembar Idola. Hal ini mempercepat proses evakuasi.

Proses Evakuasi dan Penyelamatan

Proses evakuasi dilakukan secara terkoordinasi. KM Kembar Idola menarik KM Nuriski beserta enam awak kapal menuju Pelabuhan Ambeua di Kecamatan Kaledupa. Sementara itu, tujuh penumpang lainnya berhasil dievakuasi oleh nelayan lokal menggunakan perahu. Beruntung, semua penumpang dan awak kapal berhasil diselamatkan dalam keadaan selamat.

Tim penyelamat dari Pos SAR Wakatobi tetap melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Ambeua untuk memastikan keselamatan seluruh penumpang dan awak kapal. Setelah memastikan semua dalam keadaan baik sekitar pukul 14.20 WITA, tim kembali ke Pelabuhan Marina Wanci pada pukul 15.15 WITA.

Penutup Operasi SAR

Dengan telah terselamatkannya seluruh 13 orang di kapal KM Nuriski, operasi SAR dinyatakan selesai dan ditutup pada pukul 17.15 WITA. Keberhasilan evakuasi ini merupakan hasil kerja sama yang baik antara Tim SAR Gabungan, KM Kembar Idola, dan nelayan lokal. Kecepatan respon dan koordinasi yang baik menjadi kunci keberhasilan operasi penyelamatan ini.

Kejadian ini juga menyoroti pentingnya kesiapsiagaan di laut dan pentingnya sistem pelaporan yang cepat dan akurat dalam situasi darurat. Semoga kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak terkait keselamatan pelayaran.