Enam Nelayan Alor Selamat Setelah Terombang-ambing di Laut, Tim SAR Berhasil Lakukan Evakuasi
Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi enam nelayan yang terombang-ambing di perairan Kalunan, Alor, NTT, setelah kapal mereka mengalami mati mesin.

Enam nelayan asal Desa Waituba, Kecamatan Alor Selatan, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), berhasil diselamatkan setelah terombang-ambing di perairan Kalunan selama lebih dari 24 jam. Kejadian bermula pada Sabtu, 26 April 2025, pukul 11.00 WITA, saat keenam nelayan tersebut berangkat melaut mencari ikan. Namun nahas, saat hendak kembali keesokan harinya, mesin kapal mereka mati, menyebabkan mereka terombang-ambing di tengah laut.
Informasi mengenai kejadian ini pertama kali diterima oleh Tim SAR gabungan dari istri salah satu korban. Berkat laporan tersebut, Tim SAR yang terdiri dari Basarnas Maumere, Pos TNI Angkatan Laut (AL) Alor, dan Polair Polres Alor, langsung bergerak cepat menuju lokasi kejadian di perairan Kalunan, Kecamatan Mataru, Kabupaten Alor. Kepala Kantor Basarnas Maumere, Fathur Rahman, menyatakan bahwa seluruh korban berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat, meskipun mengalami kelelahan.
Proses evakuasi yang dilakukan Tim SAR gabungan berjalan dengan lancar. Dengan menggunakan Sea Rider Pos TNI AL Alor, tim berhasil menemukan kapal nelayan yang tengah terombang-ambing. Setelah memastikan identitas korban, Tim SAR langsung melakukan evakuasi dan membawa keenam nelayan tersebut menuju Pelabuhan Kalabahi. Proses evakuasi ini menunjukkan koordinasi dan respon cepat dari Tim SAR dalam menangani situasi darurat di laut.
Evakuasi Nelayan di Perairan Kalunan
Tim SAR gabungan berhasil menemukan para nelayan setelah melakukan pencarian di perairan Kalunan. "Tim meneropong dari kejauhan adanya kapal yang berjalan pelan-pelan dan dicurigai kapal tersebut merupakan kapal korban, tim menuju ke kapal tersebut dan mengecek bahwa kapal dan enam nelayan adalah benar korban yang dicari," jelas Fathur Rahman. Keberhasilan ini membuktikan efektifitas kerjasama antar instansi dalam operasi pencarian dan penyelamatan.
Proses evakuasi dilakukan dengan hati-hati dan profesional oleh Tim SAR gabungan. Mereka memastikan keselamatan para nelayan selama proses evakuasi berlangsung. "Seluruh korban syukur dalam keadaan selamat, hanya sedikit merasa kelelahan pasca terombang-ambing di perairan," tambah Fathur Rahman. Hal ini menunjukkan komitmen Tim SAR dalam memberikan pertolongan kepada para nelayan yang mengalami musibah.
Setelah dievakuasi, para nelayan langsung dibawa ke Pelabuhan Kalabahi. "Tepat Pukul 21.10 WITA seluruh korban bersama Tim SAR Gabungan tiba di Pelabuhan Kalabahi dengan selamat dan para korban kembali ke keluarga masing-masing," kata Fathur Rahman. Keberhasilan evakuasi ini menjadi bukti nyata dari kerja keras dan dedikasi Tim SAR dalam melindungi keselamatan para nelayan.
Kronologi Kejadian dan Pencarian
Kejadian bermula ketika keenam nelayan berangkat melaut pada pukul 11.00 WITA, tanggal 25 April 2025, dari Desa Waituba untuk mencari ikan di perairan Kalunan. Namun, ketika hendak kembali, mesin kapal mereka mengalami kerusakan dan mati, sehingga mereka terombang-ambing di laut. Beruntung, istri salah satu nelayan segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang.
Setelah menerima laporan, Tim SAR gabungan langsung bergerak cepat menuju lokasi kejadian. Mereka menggunakan Sea Rider Pos TNI AL Alor untuk melakukan pencarian di perairan Kalunan. Proses pencarian dilakukan dengan teliti dan sistematis hingga akhirnya para nelayan berhasil ditemukan.
Pencarian yang dilakukan Tim SAR gabungan menunjukkan profesionalisme dan koordinasi yang baik antar instansi terkait. Kecepatan respon dan kerja sama yang solid menjadi kunci keberhasilan evakuasi keenam nelayan tersebut.
Evakuasi para nelayan ini menjadi contoh nyata bagaimana kerja sama yang baik antar instansi dapat menyelamatkan nyawa manusia. Keberhasilan ini juga menunjukkan pentingnya melaporkan kejadian darurat kepada pihak berwenang agar dapat ditangani dengan cepat dan tepat.
Kesimpulan
Kejadian ini menggarisbawahi pentingnya keselamatan dan kesiapsiagaan di laut. Perawatan kapal yang baik dan kemampuan komunikasi yang efektif dapat mencegah kejadian serupa di masa mendatang. Keberhasilan evakuasi keenam nelayan di perairan Alor ini juga menjadi bukti nyata dari dedikasi dan profesionalisme Tim SAR Indonesia.