Kapal Pengangkut Pupuk Alami Kerusakan Mesin di Perairan Lombok, Seluruh ABK Selamat
Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi KM Hidup Makmur yang mengalami kerusakan mesin di perairan Lombok, menyelamatkan 5 ABK.

Mataram, 26 Februari 2024 - Sebuah operasi SAR gabungan berhasil menyelamatkan seluruh awak kapal KM Hidup Makmur yang mengalami kerusakan mesin di perairan sebelah barat Pantai Ampenan, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Kejadian ini melibatkan lima awak kapal, satu nakhoda dan empat anak buah kapal (ABK), yang berlayar dari Banyuwangi menuju Maumere, Nusa Tenggara Timur. Kerusakan mesin terjadi pada Selasa, 25 Februari 2024, memaksa kapal pengangkut pupuk ini meminta bantuan.
Proses evakuasi yang dilakukan oleh tim SAR gabungan dimulai setelah menerima laporan pada Selasa malam. Tim SAR yang terdiri dari puluhan personel menggunakan kapal Rescue Boat (RB) 220 Mataram segera melakukan pencarian. Kapal KM Hidup Makmur ditemukan sekitar pukul 23.30 WITA, sedikit bergeser dari posisi awal pelaporan.
Berkat koordinasi dan kerja sama yang baik antara berbagai pihak, kapal tersebut berhasil dievakuasi. Proses evakuasi melibatkan Kantor SAR Mataram, KSOP Lembar, VTS Benoa, VTS Lembar, Polair Polda NTB, Balai Karantina Kesehatan Lembar, dan ABK KM Bandar Bestari 06. KM Hidup Makmur akhirnya berhasil ditarik dan disandarkan di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, sekitar pukul 04.50 WITA pada Rabu pagi.
Evakuasi KM Hidup Makmur: Kerja Sama Tim SAR Gabungan
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor SAR Mataram, Saidar Rahmanjaya, menjelaskan kronologi evakuasi KM Hidup Makmur. Ia menyebutkan bahwa kapal tersebut ditarik menggunakan KM Bandar Bestari 06 hingga berhasil mencapai Pelabuhan Lembar. "Ditarik menggunakan KM Bandar Bestari 06 dan berhasil sandar subuh tadi sekitar pukul 4.50 Wita," katanya dalam keterangan resmi.
Seluruh awak kapal berhasil diselamatkan tanpa mengalami cedera. Lima ABK tersebut terdiri dari Dilang (49) sebagai nakhoda, Angga Putra Wardana (28), Nasrudin Sabanio (41), Irfan Jaya Fandi (30), dan Muhammad Fadli (20). "Empat orang dari Sulawesi dan satu orang asal Maumere," tambah Saidar.
Saidar juga menjelaskan bahwa KM Hidup Makmur mengangkut pupuk dan mengalami kerusakan mesin di perairan barat Pulau Lombok. Operasi SAR ini menunjukkan kesigapan dan koordinasi yang efektif antar instansi terkait dalam menangani kejadian di laut.
Kronologi Kejadian dan Penanganan
Berikut kronologi kejadian dan penanganan evakuasi KM Hidup Makmur:
- Selasa, 25 Februari 2024: KM Hidup Makmur mengalami kerusakan mesin di perairan barat Pulau Lombok saat berlayar dari Banyuwangi menuju Maumere.
- Selasa, 25 Februari 2024: Kantor SAR Mataram menerima laporan dan langsung menindaklanjuti dengan operasi SAR.
- Selasa, 25 Februari 2024, pukul 23.30 WITA: KM Hidup Makmur ditemukan oleh tim SAR gabungan.
- Rabu, 26 Februari 2024, pukul 04.50 WITA: KM Hidup Makmur berhasil ditarik dan disandarkan di Pelabuhan Lembar.
Keberhasilan evakuasi ini berkat kerja sama yang solid antara berbagai pihak, termasuk Kantor SAR Mataram, KSOP Lembar, VTS Benoa, VTS Lembar, Polair Polda NTB, Balai Karantina Kesehatan Lembar, dan ABK KM Bandar Bestari 06. Semua awak kapal selamat dan dalam keadaan baik.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya selalu memperhatikan kondisi kapal dan melakukan perawatan berkala untuk mencegah kecelakaan di laut. Koordinasi yang baik antar instansi terkait juga sangat krusial dalam memastikan keselamatan para pelaut dan kelancaran jalur pelayaran.