Sarahsimas: Strategi Banyumas Kendalikan Inflasi Jelang Ramadhan
Bupati Banyumas ungkap Sarahsimas, pasar murah yang kolaboratif, sebagai solusi efektif atasi inflasi dan bantu masyarakat jelang Ramadhan.

Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, meluncurkan program Sarahsimas (pasar murah Inflasi Banyumas) sebagai upaya efektif menekan inflasi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Program ini diluncurkan pada Jumat di halaman Kantor Kecamatan Baturraden, bertepatan dengan bulan Ramadhan. Langkah ini diambil untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok masyarakat dan meringankan beban ekonomi mereka menjelang Lebaran. Bupati menjelaskan bahwa inflasi, atau kenaikan harga berkelanjutan yang tak terkendali, berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat, terutama pada sektor pangan.
"Inflasi itu apa? Inflasi itu ternyata kalau kenaikan harga berkelanjutan yang tidak bisa dikendalikan, kalau deflasi itu penurunan harga berkelanjutan yang tidak bisa dikendalikan," jelas Bupati Sadewo saat membuka acara Sarahsimas. Oleh karena itu, pengendalian inflasi melalui penyediaan bahan pangan terjangkau menjadi program unggulan Pemerintah Kabupaten Banyumas. Program Sarahsimas ini merupakan salah satu wujud nyata komitmen tersebut, mengingat pentingnya stabilitas harga kebutuhan pokok, khususnya di bulan Ramadhan.
Selain Sarahsimas, Pemkab Banyumas juga berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menekan inflasi. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Bank Jateng Cabang Purwokerto, Baznas, dan beberapa BUMN serta perusahaan swasta turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Upaya lain yang dilakukan adalah operasi pasar di 28 pasar milik pemerintah daerah. Bupati berharap kolaborasi ini dapat diperluas dan berkelanjutan untuk memberikan dampak yang lebih signifikan bagi masyarakat Banyumas.
Kolaborasi Berbagai Pihak dalam Mengatasi Inflasi
Kegiatan Sarahsimas melibatkan berbagai pihak, termasuk Bank Indonesia (BI) Purwokerto yang telah menyelenggarakan pasar murah di 25 titik, dan direncanakan akan bertambah menjadi 45 titik. Bank Jateng juga turut serta dengan menyediakan 25 paket sembako gratis untuk masyarakat kurang mampu. Baznas juga ikut membagikan sembako untuk membantu masyarakat menjelang Lebaran. Kolaborasi ini menunjukkan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, lembaga keuangan, dan sektor swasta dalam menghadapi tantangan inflasi.
Kepala KPw BI Purwokerto, Christoveny, turut hadir mendampingi Bupati dalam acara tersebut. Kehadirannya mengukuhkan komitmen BI dalam mendukung program pengendalian inflasi di Banyumas. Partisipasi aktif berbagai pihak ini menjadi kunci keberhasilan program Sarahsimas dalam memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Bupati Sadewo berharap kolaborasi ini akan terus berlanjut dan melibatkan lebih banyak pihak, termasuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang dimiliki Pemkab Banyumas. Dengan demikian, dampak positif dari program ini dapat dirasakan oleh lebih banyak masyarakat dan membantu meringankan beban ekonomi mereka, terutama di bulan Ramadhan.
Paket Sembako Murah dan Terjangkau
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas berperan aktif dalam Sarahsimas dengan menyediakan 75 paket sembako murah. Setiap paket berisi 2 kilogram beras premium, 1 kilogram gula pasir, dan 1 liter minyak goreng, dengan harga tebus Rp25.000 dari harga normal Rp75.000. Selain itu, masyarakat juga dapat membeli kebutuhan pokok lain dari beberapa distributor dengan harga di bawah harga pasar.
Pelaksana Tugas Kepala Dinperindag Banyumas, Gatot Eko Purwadi, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok. Ketersediaan paket sembako murah dan terjangkau ini diharapkan dapat membantu masyarakat, terutama menjelang Lebaran.
Partisipasi aktif dari berbagai distributor dan partisipan juga memberikan pilihan yang lebih beragam bagi masyarakat. Dengan demikian, masyarakat dapat memperoleh kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau dan membantu meringankan beban pengeluaran mereka.
Tanggapan Masyarakat
Eka Indah, salah seorang ibu rumah tangga dari Desa Kemutug Kidul, Baturraden, memberikan tanggapan positif terhadap program Sarahsimas. Meskipun ada beberapa komoditas yang harganya hampir sama dengan harga di warung, ia mengakui adanya beberapa komoditas yang lebih murah, seperti gula pasir dan telur ayam. Ia berharap program ini dapat lebih sering digelar dengan variasi produk yang lebih banyak dan harga yang lebih terjangkau.
Tanggapan positif dari masyarakat ini menunjukkan bahwa program Sarahsimas telah memberikan dampak nyata bagi masyarakat Banyumas. Keberhasilan program ini juga bergantung pada keberlanjutan dan peningkatan kualitas program di masa mendatang. Harapan masyarakat akan variasi produk yang lebih banyak dan harga yang lebih ditekan menjadi masukan berharga untuk pengembangan program Sarahsimas ke depannya.
Secara keseluruhan, program Sarahsimas merupakan contoh nyata kolaborasi yang efektif antara pemerintah, lembaga keuangan, dan sektor swasta dalam mengatasi inflasi dan membantu masyarakat. Keberhasilan program ini menjadi bukti bahwa dengan kerja sama dan komitmen bersama, tantangan ekonomi dapat diatasi dengan lebih efektif.