Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 732/Banau Berangkat, Jaga Keutuhan NKRI!
Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-PNG dari Yonif 732/Banau diberangkatkan dari Ternate, Maluku, untuk menjaga kedaulatan NKRI di perbatasan Indonesia-Papua Nugini.

Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Indonesia-Papua Nugini (RI-PNG) dari Yonif 732/Banau telah diberangkatkan menuju wilayah perbatasan. Upacara pelepasan berlangsung di Dermaga Utama Pelabuhan Ahmad Yani, Ternate, Maluku, Minggu, 23 Maret 2024. Pelepasan ini menandai dimulainya tugas mulia para prajurit dalam menjaga kedaulatan negara di wilayah perbatasan.
Komandan Korem 152/Baabullah, Brigjen TNI Enoh Solehudin, memimpin upacara tersebut. Beliau menekankan pentingnya disiplin dan menghindari perbuatan tercela bagi seluruh anggota Satgas. "Tugas ini adalah kehormatan sekaligus amanah bagi prajurit TNI. Saya tekankan kepada seluruh anggota satgas untuk menjalankan tugas mulia ini dengan sebaik-baiknya. Jaga disiplin, hindari perbuatan tercela yang dapat merusak citra satuan," tegas Brigjen TNI Enoh Solehudin. Beliau juga berpesan kepada keluarga prajurit untuk selalu mendoakan keselamatan dan keberhasilan para prajurit.
Keberangkatan Satgas Pamtas RI-PNG ini merupakan bukti nyata pengabdian dan tekad prajurit TNI dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pasukan Yonif 732/Banau berangkat dengan langkah tegap dan penuh keyakinan, siap menghadapi tantangan di medan tugas. Doa dan harapan untuk keselamatan dan keberhasilan mereka menyertai setiap langkah perjalanan para prajurit.
Prajurit Yonif 732/Banau Siap Jaga Perbatasan RI-PNG
Puluhan prajurit Yonif 732/Banau yang tergabung dalam Satgas Pamtas RI-PNG tampak gagah dan bersemangat. Mereka disematkan pita kuning dan dikalungi syal merah, simbol kebersamaan dan semangat perjuangan yang tinggi. Upacara pelepasan ini bukan hanya seremonial militer, tetapi juga sarat dengan makna dan simbolisasi kebangsaan.
Sebelum keberangkatan, prosesi adat pelepasan yang dipimpin oleh Sultan Ternate Hidayat Sjah di Kedaton Kesultanan Ternate memberikan restu dan doa bagi para prajurit. Tradisi ini menunjukkan penghormatan terhadap adat istiadat lokal dan memperkuat ikatan antara TNI dan masyarakat.
Setelah prosesi adat, pasukan kirab dengan membawa tunggul satuan Yonif 732/Banau bergerak menuju Pelabuhan Ahmad Yani. Iring-iringan pasukan yang berbaris rapi dan penuh semangat disaksikan oleh masyarakat yang turut bangga dan memberikan dukungan penuh kepada para pahlawan negara.
Dukungan Masyarakat dan Kesiapan Prajurit
Keberangkatan Satgas Pamtas RI-PNG ini mendapat dukungan penuh dari masyarakat Ternate. Kehadiran masyarakat dalam upacara pelepasan menunjukkan rasa nasionalisme dan kebersamaan yang tinggi. Mereka mendoakan keselamatan dan keberhasilan para prajurit dalam menjalankan tugas.
Prajurit Yonif 732/Banau telah mempersiapkan diri dengan matang untuk menghadapi tugas berat di perbatasan. Mereka telah menjalani latihan dan pembekalan yang intensif untuk memastikan kesiapan fisik dan mental dalam menghadapi berbagai tantangan di lapangan.
Tugas menjaga perbatasan RI-PNG bukan hanya tentang keamanan fisik, tetapi juga tentang menjaga hubungan baik dengan masyarakat di perbatasan. Para prajurit diharapkan dapat menjalankan tugas dengan profesional, humanis, dan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan.
Semoga para prajurit Satgas Pamtas RI-PNG Yonif 732/Banau diberikan keselamatan dan keberhasilan dalam menjalankan tugasnya. Semoga mereka dapat kembali ke tanah air dengan selamat dan membawa kebanggaan bagi bangsa dan negara.
Keberhasilan operasi ini akan berdampak besar bagi keamanan dan stabilitas wilayah perbatasan, serta memperkuat hubungan bilateral Indonesia dan Papua Nugini.