Kodam Pattimura Latih Pasukan Pengamanan Perbatasan RI-PNG di Maluku Utara
Kodam Pattimura mempersiapkan pasukan pengamanan perbatasan RI-PNG melalui latihan intensif di Maluku Utara, guna menjaga kedaulatan negara di wilayah perbatasan yang rawan ancaman.

Kodam XV Pattimura tengah mempersiapkan pasukan untuk mengamankan perbatasan Republik Indonesia dan Papua Nugini (RI-PNG). Latihan kesiapan operasi sistem blok Satuan Tugas (Satgas) Mobile Yonif 732/Banau digelar di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara. Latihan ini menjawab pertanyaan apa (pelatihan pengamanan perbatasan), siapa (Kodam XV Pattimura dan Yonif 732/Banau), di mana (Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara), kapan (saat ini), mengapa (menjaga kedaulatan negara di wilayah perbatasan yang rawan), dan bagaimana (melalui latihan intensif).
Pangdam XV/Pattimura, Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo, menyatakan bahwa program latihan ini krusial untuk menjaga kedaulatan negara, khususnya di wilayah Papua yang rentan terhadap berbagai ancaman. Beliau menekankan pentingnya kesiapan operasional prajurit dalam menghadapi tantangan keamanan di perbatasan.
Latihan tersebut mencakup berbagai materi taktik dan teknik operasi, termasuk pertempuran di daerah gunung, hutan, medan khusus, dan pemukiman, serta latihan menembak tempur. Pangdam juga mengingatkan bahwa keberhasilan operasi sangat bergantung pada kesejahteraan prajurit, mengutip pesan, "Tugas operasi adalah kesejahteraan prajurit, untuk itu emban amanah ini dengan sebaik-baiknya."
Latihan Intensif untuk Prajurit Yonif 732/Banau
Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo menekankan pentingnya peningkatan kemampuan prajurit melalui latihan berkelanjutan. Hal ini meliputi penguasaan naluri tempur, disiplin tempur, kemampuan perkiraan keadaan teknis (PKT) dan perkiraan keadaan medan (PKM), naluri intelijen, dan naluri teritorial. Disiplin prajurit harus dijaga baik di markas maupun di medan operasi.
Pangdam berharap seluruh prajurit dapat sukses dalam tugas dan kembali dengan selamat ke Batalyon 732/Banau. Beliau juga menekankan pentingnya mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan oleh para pelatih untuk menjamin keberhasilan latihan.
Latihan ini merupakan bagian dari upaya Kodam Pattimura dalam mempersiapkan pasukan yang handal dan siap menghadapi berbagai tantangan di perbatasan RI-PNG. Kesuksesan latihan ini diharapkan akan berkontribusi pada pengamanan wilayah perbatasan dan menjaga kedaulatan negara.
Prajurit Yonif 732/Banau Bergabung dengan Satgas PAMTAS RI-PNG
Sebelumnya, 450 personel Yonif 733 Masariku dari Maluku telah diberangkatkan sebagai Satgas PAMTAS RI-PNG Mobile ke Papua. Personel Yonif 732/Banau yang saat ini menjalani latihan akan bergabung dan melaksanakan tugas yang sama dengan prajurit Masariku di perbatasan.
Dengan demikian, latihan yang dilakukan oleh Yonif 732/Banau merupakan bagian integral dari upaya pengamanan perbatasan RI-PNG yang lebih luas. Kodam Pattimura berkomitmen untuk terus meningkatkan kesiapan pasukannya dalam menjaga kedaulatan negara di wilayah perbatasan.
Melalui latihan yang intensif dan komprehensif ini, diharapkan prajurit Yonif 732/Banau memiliki kemampuan dan kesiapan yang optimal untuk menjalankan tugas pengamanan perbatasan RI-PNG. Kesiapan ini sangat penting mengingat wilayah perbatasan memiliki kerentanan terhadap berbagai ancaman.
Kodam Pattimura terus berupaya meningkatkan kemampuan dan profesionalisme prajuritnya dalam menjaga keamanan dan kedaulatan negara. Latihan ini menjadi bukti nyata komitmen tersebut.
Dengan demikian, kesiapan pasukan pengamanan perbatasan RI-PNG terus ditingkatkan untuk menghadapi berbagai tantangan di masa mendatang. Semoga latihan ini dapat menghasilkan prajurit yang profesional dan siap menjaga kedaulatan negara di wilayah perbatasan.