Yonif 644/Walet Sakti Latihan Tempur Intensif Jelang Tugas di Papua Nugini
450 personel Yonif 644/Walet Sakti menjalani latihan tempur intensif di Kapuas Hulu untuk mempersiapkan penugasan ke Papua Nugini, fokus pada kesiapan tempur dan strategi operasional.

Sebanyak 450 prajurit Yonif 644/Walet Sakti mengikuti latihan tempur intensif di Desa Ulu Tubuk, Kecamatan Kalis, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Latihan ini merupakan persiapan sebelum mereka ditugaskan ke Papua Nugini. Latihan yang dipimpin langsung oleh Letkol Inf Tiertona Arga ini berlangsung mulai tanggal 22 Februari 2024 dan berfokus pada kesiapan tempur dan strategi operasional di medan tugas yang menantang.
Komandan Yonif 644/Walet Sakti, Letkol Inf Tiertona Arga, menjelaskan bahwa latihan ini bertujuan untuk mengasah kemampuan tempur prajurit, meningkatkan kewaspadaan, dan membangun mental serta disiplin yang tinggi. "Latihan ini dirancang untuk mensimulasikan kondisi nyata di daerah operasi," ujar Letkol Tiertona. "Tujuannya agar prajurit dapat beradaptasi dengan cepat dan efektif saat bertugas di Papua Nugini."
Latihan ini mencakup berbagai skenario tempur yang realistis, mencakup teknik bertahan hidup di medan berat, dan taktik mobilisasi untuk menghadapi potensi ancaman. Selain itu, para prajurit juga dilatih kerja sama tim dan pemahaman dinamika operasional yang kompleks di wilayah perbatasan. Semua ini dilakukan untuk memastikan kesiapan maksimal, baik fisik, mental, maupun strategi.
Keseluruhan Persiapan Prajurit Yonif 644/Walet Sakti
Latihan yang dijalani Yonif 644/Walet Sakti meliputi berbagai aspek penting. Mereka dilatih untuk menghadapi berbagai tantangan di medan yang berat dan kompleks. Hal ini meliputi latihan menembak, navigasi, pertolongan pertama, dan strategi pertempuran. Para prajurit juga diberikan pelatihan khusus untuk menghadapi berbagai ancaman potensial di wilayah perbatasan.
Selain aspek teknis, latihan juga fokus pada pembangunan mental dan disiplin prajurit. Hal ini sangat penting untuk menghadapi tekanan dan tantangan yang mungkin dihadapi selama penugasan. Para prajurit dilatih untuk bekerja sama sebagai tim yang solid dan mampu mengatasi berbagai situasi sulit dengan efektif.
Pangdam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Jamallulael, turut meninjau langsung latihan tersebut. Beliau mengapresiasi kesungguhan dan dedikasi para prajurit dalam menjalani setiap materi latihan. Mayjen TNI Jamallulael menekankan pentingnya kesiapan tempur yang baik untuk keberhasilan tugas di daerah operasi. "Latihan ini bukan hanya pembekalan teknis, tetapi juga membangun naluri tempur yang kuat," tegas Pangdam. "Kedisiplinan dan kesiapan mental menjadi faktor utama yang harus dijaga oleh setiap prajurit."
Komitmen Kodam XII/Tanjungpura
Kodam XII/Tanjungpura berkomitmen untuk selalu menyiapkan pasukan yang profesional dan siap menghadapi berbagai tantangan. Latihan intensif yang diberikan kepada Yonif 644/Walet Sakti merupakan bagian dari komitmen tersebut. Dengan latihan ini, diharapkan para prajurit mampu menjalankan tugas negara dengan optimal dan menjaga stabilitas keamanan di wilayah perbatasan Indonesia-Papua Nugini.
Melalui latihan ini, Kodam XII/Tanjungpura berharap Yonif 644/Walet Sakti siap menghadapi segala kemungkinan dan tantangan yang akan dihadapi di Papua Nugini. Latihan ini merupakan bukti nyata komitmen TNI dalam menjaga kedaulatan dan keamanan negara di wilayah perbatasan.
Dengan pelatihan yang komprehensif ini, diharapkan personel Yonif 644/Walet Sakti dapat menjalankan tugasnya dengan profesionalisme dan keberhasilan yang optimal. Kesuksesan misi di Papua Nugini sangat bergantung pada kesiapan dan kemampuan para prajurit yang telah terlatih dengan baik.
Keberhasilan penugasan di Papua Nugini sangat bergantung pada kesiapan prajurit, baik dari segi fisik, mental, maupun strategi. Latihan ini merupakan investasi penting untuk memastikan keamanan dan stabilitas di wilayah perbatasan.