Satu Miliar Vaksin Tersebar di Indonesia, SMILE Jadi Kunci Suksesnya
UNDP laporkan SMILE, sistem pelacakan vaksin, telah mencatat distribusi satu miliar dosis vaksin di Indonesia, mendukung akses layanan kesehatan berkualitas dan peningkatan IPM.

Jakarta, 21 Maret 2024 - Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) mengumumkan keberhasilan Sistem Monitoring Inventaris Logistik Kesehatan secara Elektronik (SMILE) dalam mencatat distribusi hampir satu miliar dosis vaksin di seluruh Indonesia. Pencapaian ini menandai tonggak penting dalam upaya pemerintah meningkatkan akses layanan kesehatan dan mendorong peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Sistem SMILE, yang telah beroperasi sejak pandemi COVID-19, berperan krusial dalam melacak dan mencatat distribusi serta penggunaan vaksin. Data yang dikumpulkan SMILE menunjukkan cakupan vaksinasi yang luas, menjangkau berbagai kelompok masyarakat, termasuk balita, anak-anak usia sekolah, remaja perempuan, dan ibu hamil. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan kesehatan masyarakat Indonesia.
Team Leader for Risk, Resilience, and Governance UNDP Indonesia, Siprianus Bate Soro, menyatakan, "SMILE sudah menjadi tulang punggung sistem pelacakan dan pencatatan distribusi serta penggunaan vaksin di Indonesia sejak COVID-19. Sistem ini sudah membantu Indonesia mencatat kira-kira setara dengan satu miliar dosis vaksin yang tersebar di seluruh Indonesia dan dimanfaatkan masyarakat kita, termasuk balita, anak-anak usia sekolah, remaja perempuan, dan ibu hamil."
Inovasi Digitalisasi untuk Layanan Kesehatan Berkeadilan
UNDP menekankan komitmennya untuk terus meningkatkan kerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam penguatan tata kelola kesehatan di Indonesia. Salah satu prioritas utama adalah inovasi digitalisasi untuk meningkatkan akses layanan kesehatan yang berkeadilan bagi seluruh masyarakat. Siprianus menjelaskan bahwa tenaga kesehatan di seluruh Indonesia telah dilatih untuk mengelola sistem SMILE.
Dengan kemampuan ini, tenaga kesehatan dapat memberikan informasi real time terkait stok vaksin kepada masyarakat. "Jadi kalau masyarakat minta data di puskesmas tentang berapa stok vaksin tertentu, maka mereka (tenaga kesehatan) akan sigap melihat di SMILE, yang memberikan data secara real time berkat sistem pemantau suhu jarak jauh yang saat ini ada 5.500 dan sudah terpasang di berbagai unit pelayanan kesehatan," jelas Siprianus.
Sistem pemantauan suhu jarak jauh ini juga memastikan kualitas vaksin terjaga selama proses distribusi dan penyimpanan. Integrasi SMILE dengan SatuSehat Logistik semakin memperkuat sistem pelacakan dan pencatatan ketersediaan vaksin dan obat-obatan di seluruh Indonesia.
SMILE: Integrasi dan Cakupan
Lebih dari 10.000 puskesmas dan rumah sakit pemerintah di seluruh Indonesia telah memanfaatkan platform SMILE. Integrasi ini memungkinkan pemantauan yang komprehensif terhadap ketersediaan vaksin dan obat-obatan, memastikan distribusi yang efisien dan efektif. Sistem ini juga memberikan data yang akurat dan real-time, membantu pengambilan keputusan yang tepat dalam program vaksinasi dan layanan kesehatan lainnya.
Keberhasilan SMILE dalam mencatat distribusi hampir satu miliar dosis vaksin menunjukkan potensi besar teknologi digital dalam meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan. Data yang akurat dan terintegrasi sangat penting dalam perencanaan dan implementasi program kesehatan yang efektif, khususnya dalam memastikan imunisasi yang menyeluruh untuk menciptakan generasi yang sehat.
Ke depan, kolaborasi antara UNDP dan Kemenkes akan terus ditingkatkan untuk memastikan keberlanjutan dan pengembangan SMILE, serta pemanfaatan teknologi digital lainnya dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya untuk meningkatkan IPM dan mewujudkan Indonesia yang lebih sehat dan sejahtera.
Dengan adanya sistem SMILE, transparansi dan akuntabilitas dalam distribusi vaksin semakin terjamin. Masyarakat dapat lebih mudah mengakses informasi terkait ketersediaan vaksin di fasilitas kesehatan terdekat, sehingga meningkatkan kepercayaan publik terhadap program vaksinasi.