Sekjen MPR Soroti Peran Ganda Perempuan: Kunci Pembangunan Bangsa dan Negara Menuju Indonesia Emas 2045
Sekjen MPR Siti Fauziah tegaskan peran perempuan dalam pembangunan bangsa krusial, tak hanya di organisasi tapi juga keluarga. Simak bagaimana kontribusi mereka membentuk Indonesia Emas 2045.

Sekretaris Jenderal MPR RI, Siti Fauziah, menegaskan bahwa peran perempuan sangat krusial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pernyataan ini disampaikan saat menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-57 Persatuan Wanita Lampung (Perwala). Acara tersebut berlangsung di kompleks parlemen, Jakarta, pada hari Jumat.
Menurut Siti Fauziah, perempuan masa kini mengemban peran ganda yang signifikan. Mereka tidak hanya aktif berkiprah dalam berbagai organisasi, tetapi juga tetap menjalankan tanggung jawab penting dalam keluarga. Keseimbangan ini menunjukkan kekuatan dan dedikasi perempuan Indonesia.
Siti Fauziah secara khusus mengapresiasi kemampuan para ibu dalam membagi waktu antara urusan rumah tangga dan kegiatan organisasi. Beliau menilai pekerjaan di rumah, meskipun sering dianggap mudah, sesungguhnya merupakan tugas yang berat dan membutuhkan manajemen waktu yang luar biasa.
Peran Ganda Perempuan: Tantangan dan Kontribusi Nyata
Siti Fauziah menyoroti kompleksitas peran ganda yang diemban oleh perempuan modern. Ia menekankan bahwa mengelola tanggung jawab domestik sambil aktif dalam kegiatan publik adalah sebuah tantangan besar. Namun, hal ini juga menjadi bukti nyata kontribusi perempuan terhadap masyarakat.
Kehadiran perempuan dalam organisasi seperti Perwala menunjukkan semangat mereka untuk tidak hanya berdiam diri. Mereka berupaya memberikan dampak positif di luar ranah keluarga. Ini sejalan dengan visi pembangunan bangsa yang inklusif dan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
Kemampuan perempuan untuk menyeimbangkan peran ini menjadi inspirasi bagi banyak pihak. Kontribusi mereka, baik di ranah domestik maupun publik, secara kolektif memperkuat fondasi sosial dan ekonomi negara. Ini adalah aspek vital dalam mencapai kemajuan.
Momentum Refleksi dan Penguatan Peran Perempuan
Perayaan HUT ke-57 Perwala tidak hanya berfungsi sebagai ajang silaturahmi semata. Siti Fauziah menggarisbawahi bahwa acara ini merupakan momentum penting untuk refleksi diri. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sumber motivasi bagi seluruh perempuan di Indonesia.
Organisasi perempuan memiliki potensi besar sebagai wadah pemberdayaan. Melalui perkumpulan semacam ini, peran perempuan dalam masyarakat dapat diperkuat secara signifikan. Ini membuka peluang bagi mereka untuk mengembangkan potensi diri dan berjejaring.
Siti Fauziah berharap kegiatan ini dapat memicu semangat baru bagi perempuan Indonesia. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kontribusi nyata mereka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Terutama, dalam upaya membangun Indonesia menuju visi Indonesia Emas 2045.
Menjaga Nilai Persaudaraan dan Kebersamaan
Ketua Persatuan Wanita Lampung, Roslina Daan, turut menyampaikan pesan penting dalam kesempatan tersebut. Ia mengajak seluruh anggota untuk senantiasa menjaga nilai-nilai persaudaraan. Fondasi persaudaraan ini harus dilandasi oleh cinta dan rasa memiliki terhadap organisasi.
Roslina Daan meyakini bahwa sebuah perkumpulan akan terus tumbuh dan berkembang jika setiap anggotanya menjaganya seperti menjaga rumah sendiri. Perbedaan pendapat atau pandangan antar individu adalah hal yang manusiawi. Namun, perbedaan tersebut tidak boleh menjadi alasan untuk saling menyakiti.
Roslina Daan menutup pesannya dengan keyakinan bahwa anggota Perwala dapat menjadi saudara yang saling menguatkan. Mereka diharapkan saling mendoakan dan mendukung satu sama lain. Tujuannya adalah untuk menjaga warisan organisasi dan menjadikannya tempat yang nyaman untuk "pulang".